MSC Kalbar Gelar Kajian Perdana Tafsir Wanita

 
MSC Kalbar Gelar Kajian Perdana Tafsir Wanita

LADUNI.ID, PONTIANAK - Majelis Santri Creative (MSC) Kalimantan Barat Gelar Kajian Tafsir Wanita Perdana, di Surau Al - Ilham Jalan Panglima Aim Depan Kampus Yarsi Pontianak Kelurahan Saigon Pontianak Timur. 9/9, Senin, 9/9 sore..

Kegiatan tersebut digelar langsung dan dan disiarkan secara streaming melalui media sosial @santri darnas baik Facebook, Instagram dan Channel Youtube. Kegiatan ini menghadirkan Narasumber yakni Gus Ainun Najib.M.Ag dari Yayasan Al - Ikhsan Pondok Pesantren Darun Nasyiin dan Salah satu Akademisi Muda Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.

Adapun tema yang menjadi topik dalam kajian tersebut, "Mengupas Tuntas Problematika Wanita Dalam Tafsir Alqur'an".

Pada kesempatan kegiatan kajian tafsir tersebut, bekerjasama dengan beberapa organisasi yang ada di kalimantan barat. Diantaranya Lembaga Dakwah Nahdatul Ulama (LDNU) Kalbar, GPDS, IPNU, IPPNU, IPDS, HMI, KOHATI, PMII, KOPRI PMII,FKMD, FATAYAT KALBAR, DMI KALBAR, Warta NU KHATULISTIWA ,HIPMI Kalbar dan Lembaga Pendidikan (LP Ma'arif NU) Kalbar.

Peserta yang hadir sangat begitu antusias sekali dalam mengikuti kajian tersebut, satu jam dengan konsep dialog interaktif,kemudian dilanjutkan dengan Sesi Tanya Jawab seputar tema yang menarik para wanita cantik yang lebih asyik menyimak materi.

Gus Ainun Najib. dalam paparannya menyampaikan bagaimana al-Quran berbicara mengenai wanita. 

Ia kemudian memberikan perbandingan bagaimana wanita yang dulunya selalu didiskriminalisasi, terbelakang, lemah , dan bahkan harus dibunuh dari zaman pra islam (era jahiliyah). dan ketika Islam datang kemudian diangkat derajatnya. 

Menurutnya, dunia dan seiisinya adalah perhiasan dan seindah indahnya perhiasan di dunia ialah Wanita yang sholehah. Dan perempuan memiliki posisi lebih tinggi derajatnya daripada laki - laki. Di satu sisi wanita dan pria memiliki kesetaraan di hadapan Allah. Meski secara fisik berbeda dan islam tidak mempermasalahkan itu secara fittoh. Meski seratus persen tidak bisa disamakan. Jika perempuan bisa melahirkan kalau laki laki tidak akan bisa hamil..

Oleh karena itu, Dalam Islam sebagaimana dikemukakan Gus Najib Islam sangat memuliakan wanita. Hal ini berbeda dengan konsep barat yang seringkali memandang sisi lemah seorang wanita. 

Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab dan ditutup dengan sesi foto bersama. ( Ulil Abshor)