Filipina Terpapar Kabut Asap Karhutla dari Indonesia dan Malaysia

 
Filipina Terpapar Kabut Asap Karhutla dari Indonesia dan Malaysia

LADUNI.ID, Pada hari Selasa lalu, seorang lelaki dilaporkan dibawa ke rumah sakit karena batuk parah diduga akibat terpapar kabut asap. berdasarkan EMB, kabut asap bisa memicu penyakit pernapasan dan  jantung.

Dilaporkan bahwa Kabut asap dampak kebakaran hutan dan  lahan (karhutla) asal Indonesia serta Malaysia telah menyebar sampai Filipina. Daerah yang terdampak paling parah adalah Cebu.

"Tetap di dalam ruangan dan  jangan bepergian Jika Anda tidak mempunyai urusan mendesak. Selalu tutup jendela serta pintu rumah Anda. Jangan melakukan jogging di luar ruangan karena tubuh akan menyerap lebih banyak polutan Bila aktif berkegiatan," demikian isi peringatan Biro Manajemen Lingkungan (EMB) pada Central Visayas, seperti dilansir The Manila Times, Jumat (20/9).

Sebuah Departemen Lingkungan serta sumber Daya Alam pada Central Visayas meminta penduduk di Cebu untuk terus mengenakan masker atau kaca mata, dan melindungi diri dari paparan kabut asap yang berbahaya.

Menurut data yang dilansir EMB pada Rabu lalu, tercatat kandungan partikel polutan di udara mencapai 56 mikrogram per kubik meter. Nilai itu sudah melewati batas aman 50 mikrogram per kubik meter.

Karena debu polutan sangat kecil, maka mereka akan berada di udara pada jangka waktu lama. Jika terhirup, maka partikel itu bisa menetap pada paru-paru.

Jejak kabut asap dampak karhutla juga terdeteksi sudah sampai ke Thailand bagian selatan. Penduduk setempat mengeluhkan kondisi udara yang tak sehat dan wajib  memakai masker sepanjang hari.

Forum penelitian Pemantau Kabut Asap Selatan Thailand sudah menerbitkan peringatan bagi masyarakat setempat. Mereka menyatakan penduduk di daerah Songkhla, Satun, Yala serta Pattani supaya untuk sementara waktu tidak berkegiatan atau mengurangi aktivitas di luar ruangan.

Berdasarkan informasi pemerintah setempat, tingkat polusi udara akibat kabut asap semakin semakin tinggi sejak 5 September lalu. Kondisinya semakin buruk  pada beberapa hari belakangan.

Thananchai Wannasuk, Direktur Biro Lingkungan wilayah 16 pada Songkhla, menyatakan kandungan polutan di udara akibat kabut mencapai 100 mikrogram per meter kubik. Jumlah itu dua kali lipat asal batas yang ditetapkan Thailand, rilis situs CNN Indonesia.

Ia menyatakan kandungan partikel polutan di Songkhla berjumlah 104 mikrogram pada pukul 13.00 ketika setempat. Satu jam lalu nilainya turun mencapai 100 mikrogram.

Sedangkan kandungan polutan di Yala mencapai 106 mikrogram di pukul 13.00 waktu setempat. Sedangkan satu jam kemudian nilainya turun sebagai 98 mikrogram.