BPJS Kesehatan Tekor, Menkes RI: Gara-Gara Masyarakat Tidak Sehat

 
BPJS Kesehatan Tekor, Menkes RI: Gara-Gara Masyarakat Tidak Sehat

LADUNI.ID, Jakarta - Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek, menyebutkan bahwa besarnya pembiayaan BPJS Kesehatan disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat.

Pernyataan tersebut disampaikan Menkes di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (2/10). Menurutnya, defisit akan terjadi terus menerus apabila tak ada niat masyarakat untuk mengubah perilaku ke arah yang lebih baik.

"Defisit akan terjadi terus. Ini menurut saya penting sekali mengubah perilaku kita. Jadi saya kira mendorong masyarakat mau mengerti, bukan sekadar ribut naiknya iuran tetapi kita juga sadar akan kesehatan," terang Menkes.

Selain itu, Menkes menambahkan saat sudah jelas BPJS Kesehatan defisit karena membiayai penyakit yang disebabkan oleh pola hidup sehat seperti diabetes, jantung, dan gagal ginjal.

"Sekarang berpikir logis saja, cuci darah Rp 700 ribu hingga 1 juta per cuci darah. Sementara bayar BPJS Kesehatan hanya 25 ribu, kemudian harus menjalani empat kali cuci darah. Berarti berapa. Ini kan nggak benar kalau seperti ini," tambahnya.

Lebih daripada itu, Menkes juga menghimbau agar masyarakat dan publik tidak lagi meributkan soal rencana naik tidaknya iuran JKN-KIS, tetapi bagaimana masyarakat bisa menerapkan pola hidup sehat.

"Jadi saya kira masyarakat mau mengerti, bukan sekadar ribut rencana naiknya iuran JKN-KIS tetapi kita juga sadar akan kesehatan. Tolong dong pemerintah, tenaga dokter, tenaga medis, dunia usaha, dan media memberitakan juga karena kita tidak mau sakit," pungkas Nila, seperti dilansir dari laman detik.com, Kamis (3/10).