Pesantren Mambaul Ulum Paiton, Probolinggo
- by Budi
- 14.420 Views
- Senin, 28 Oktober 2019

Profil
Pondok Pesantren Mambaul Ulum Sukodadi Paiton Probolinggo, didirikan oleh KH. Abuhasan Asy’ari pada tahun 1938. Pondok ini didirikan dalam rangka memenuhi kebutuhan ummat Islam, yang pada saat itu ( dalam suasana penjajahan Belanda ), kesulitan mencari tempat untuk mempelajari ajaran agama Islam. Disamping itu, dia juga berniat, dalam rangka melanjutkan perjuangan para Masyayekh ( guru agama ) dan Walisongo, serta ikut menata masyarakat Islam agar lebih memahami ajaran agamanya.
Pada awal berdirinya, pondok ini menggunakan sistem salaf ( system kebanyakan pesantren pada umumnya ). Sistem ini ditujukan pada dua hal: 1. Mempersiapkan kader-kader agama, yang tidak hanya mumpuni, tapi juga ada sinkronisasi antara yang diucapkan dengan yang diamalkan. 2. Mengajarkan kepada masyarakat tentang beragama yang benar, baik tingkah laku maupun pemahaman ).
Tidak seberapa lama, tepatnya pada tanggal 1 Mei 1962, KH. Abuhasan Asy’ary dipanggil menghadap sang Maha Pencipta. Sepeninggal dia, pesantren dilanjutkan oleh putranya KH. Moh. Choiri Abuhasan dengan dibantu oleh KH. Abdullah Abuhasan serta sanak famili dan para santri senior. Sedangkan metode didalamnya, masih tetap menggunakan system yang digagas oleh Alm. KH. Abuhasan Asy’ary ( sang ayah )
Baru kemudian pada tahun 1978, seiring dengan perkembangan dan tuntutan zaman, metode pengajaran dengan sistem pendidikan formal mulai dilakukan. Pada tahun tersebut, didirikanlah Madrasah Tsanawiyah Mambaul Ulum ( setingkat SLTP ), yang afiliasi pendidikannya mengacu pada Departemen Agama. Sebelumnya, sudah ada Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islam dan Madrasah Muallimin ( sekolah husus bagi pendidikan guru ).
Namun sejak afiliasi dilakukan, maka MI (Madrasah Ibtidaiyah) dan MM (Madrasah Muallimin) yang sebelumnya berkurikulum 100 % agama, disesuaikan dengan tingkatan lembaganya. MI dengan nama yang sama, sedangkan MM berubah nama menjadi Madrasah Diniyah Awwaliyah. Perkembangan berikutnya cukup signifikan.
Setelah Madrasah Tsanawiyah berjalan tiga tahun dan berhasil mengeluarkan siswanya pada tingkat keluklusan yang bagus, maka pada tahun 1982, didirikanlah Madrasah Aliyah Mambaul Ulum ( setara SLTA ) sedangkan Madrasah Diniyah Awwaliyah menambah jenjang dengan Madrasah Diniyah Wustho (tingkat menengah) dan Madrasah Diniyah Ula (tingkat atas). Ditingkatkannya posisi Madrasah diniyah ini, disebabkan sebuah kesadaran bahwa waktu pembagian pelajaran agama berdasarkan kurikulum formal tidak mencukupi bagi santri untuk memahami ajaran agamanya.
Pengasuh
- KH. Abuhasan Asy’ary
- KH. Moh. Choiri Abuhasan
- KH. Abdullah Abuhasan
- KH. Moh. As'ad Abuhasan
- KH. Didik Humaidi
Pendidikan
Pendidikan Formal
- PAUD
- MTs
- MA
Pendidikan Non Formal
- Madrasah Diniah
- Tahfidzul Quran
Ekstrakurikuler
- Tahfidzul Qur’an
- Kajian Kitab kuning
- Tahlil
- Imamah
- Khitobah
- Muhadlarah (Latihan Pidato/Dakwah)
- Seni Hadroh
- Kursus B. Arab dan B. Inggris
- Ketrampilan Hidup dan Wirausaha
- Pramuka
- PMR
- Paskibra
- Sepakbola
- Voli
- Basket
Fasilitas
- Masjid
- Asrama Pesantren
- Gedung Sekolah
- Gudang
- Perpustakaan
- MCK/WC
- Laboratorium Komputer
- Laboratorium Bahasa
- Ruang tamu
- Kopontren
- Dapur
- Aula
- Lapangan
- Kantor
- Kantin
Alamat
Jalan KH Hasan Genggong, Kota Probolinggo
Kode Pos : 67237
Telepon : (0335) 425919
Data pesantren lebih lengkap per propinsi dan kabupaten/kota dapat dicek di wiki.laduni.id/pesantren
Untuk berpartisipasi memperbarui informasi ini, silakan mengirim email ke redaksi@laduni.id.
Relasi Pesantren Lainnya
-
Belum ada pesantren yang berelasi dengan pesantren ini.
Memuat Komentar ...