Satu Mata Muath Amarneh dan Kebenaran yang Harus Ditegakkan

 
Satu Mata Muath Amarneh dan Kebenaran yang Harus Ditegakkan

 

Satu mata Muath mungkin hilang, tapi tidak dengan kebenaran.

LADUNI.ID, Jakarta - Dia adalah Muath Amarneh, seorang pejuang kebenaran yang berprofesi sebagai jurnalis. Meski menggunakan rompi bertuliskan 'PRESS', ia tetap menjadi sasaran tembakan kejam Zionis.

Kejadian ini bermula saat Muath meliput perjuangan para pemuda Palestina di Tepi Barat, Jum'at (15/11) lalu. Di sanalah, tak ayal, mata kirinya tertembak, dan kini Muath tak lagi mampu melihat dengan sempurna.

Padahal sudah jelas termaktub dalam hukum internasional, telah disepakati bahwa jurnalis/press tidak boleh diserang atau disakiti. Aturan ini tidak diindahkan oleh para tentara Zionis yang brutal dan tak berperikemanusiaan.

إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَظْلِمُونَ النَّاسَ وَيَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۚ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang telah berbuat zalim kepada manusia dan telah melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka akan mendapat azab yang pedih.” (QS. Asy-Syura: 42)