Ziarah di Makam KH. M. Tholchah Hasan, Imam Ghozalinya dari Malang

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam KH. M. Tholchah Hasan, Imam Ghozalinya dari Malang

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - KH. Muhammad Tholchah Hasan adalah kiai multitalenta selain sebagai seorang ulama, beliau juga adalah rektor di USM hingga diangkat menjadi Menteri Agama era Gus Dur. Kiai Tolchah pernah menduduki Wakil Rais Aam PBNU mendampingi KH. Sahal Mahfudh.

Gus Dur bahkan pernah menyebut KH Tolchah Hasan sebagai 'Imam Ghazali-nya Indonesia'. Maka tak heran ketika KH Abdurrahman Wahid menjadi Presiden RI keempat beliau diangkat menjadi menteri Agama di era kabinetnya.

Ia memperdalam ilmu agama dengan menjadi santri Tebu Ireng Jombang selama lebih dari enam tahun.  Kuliah S1 di Universitas Brawijaya Malang dan mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa di UIN Hidayatullah Jakarta.

Semasa mudanya ia pernah menjabat sebagai Ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Pimpinan Cabang Kabupaten Malang pada era tahun 1960-an. Sebagai seorang ulama, KH. M Tolchah Hasan adalah sosok dengan keilmuan yang mendalam. Penguasaannya terhadap teks-teks agama ditunjukkan dengan aktivitasnya mengajar di pondok pesantren dan di berbagai perguruan tingi. Sebagai seorang tokoh agama ia juga mampu menciptakan pemikiran-pemikiran segar dalam pemahan terhadap agama. 

Profil

Prof. Dr. KH. Muhammad Tholhah Hasan lahir pada 10 Oktober 1938, di Tuban, Jawa Timur. Beliau merupakan putra pertama dari dua bersaudara, dari pasangan Tholhah dan Anis Fatma. Adik beliau bernama Afif Najih.

Sejak usia kanak-kanak beliau sudah ditinggal oleh ayahnya untuk menghadap Sang Kholiq (wafat), kemudian beliau ikut kakek dan neneknya di Lamongan. Sejak saat itu nama ayah dan kakeknya digunakan menjadi satu kesatuan dengan nama beliau yang semula hanya Muhammad, sehingga menjadi Muhammad Tholhah Hasan, yang sekarang panggilan akrab beliau yaitu Kiai Tholhah.

Guru-guru beliau:

1. KH. Mustofa
2. KH. Abdul Fatah
3. KH. Adlan Aly
4. Kiai Baidlowi
5. KH. Mahfud
6. KH. Anwar
7. KH. Sansuri Badawi
8. KH. Samsun
9. KH. Idris
10. KH. Ma’sum Lasem

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi Prof. Dr. KH. Muhammad Tholhah Hasan

Lokasi Makam

Makam KH. Muhammad Tholchah Hasan berada di kompleks Pesantren Miftahul Falah Bungkuk Singosari, Kabupaten Malang

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Muhammad Tholchah Hasan banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Pekalongan saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek pemakaman Pesantren Miftahul Falah Bungkuk Singosari, Kabupaten Malang

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Muhammad Tholchah Hasan maka akan dimudahkan dalam mencari ilmu baik ilmu agama,maupun ilmu duniawi, dimudahkan dalam hajatnya bagi para peziarah dan dimudahkan cita-citanya bagi para santri, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah.

Peninggalan Beliau

Karya-karya beliau tak hanya berupa tulisan, akan tetapi juga berupa fisik yang telah berhasil beliau kembangkan dari nol. Karya-karya tulis Kiai Tholhah adalah :

1. Islam dan Sosio Kultural (Jakarta: Lantabora Press, 2000)
2. Prospek Islam dalam Menghadapi Tantangan Zaman (Jakarta: Lantabora Press, 2000).
3. Kado Untuk Tamu-tamu Allah (Jakarta: Lantabora Press, 2000).
3. Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia (Jakarta: Lantabora Press 2004).
4. Dinamika Kehidupan Religius (Jakarta: Listarafiska Putra, 2004)
5. Diskursus Islam Kontemporer (Jakarta: Listarafiska Putra, 20004).
6. Ahlusunnah Wal Jama‟ah dalam Persepsi dan Tradisi NU (Jakarta, Lantabora Press, 2004).
7. Agama Moderat: Pesantren dan Terorisme (Jakarta: Listarafiska Putra, 2004).
8. Apabila Iman Tetap Bertahan (Jakarta: Listarafiska Putra, 2004).

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Malang di antaranya:
Buah Apel, Sari Apel, Keripik Ceker, Aneka Keripik Buah, Pia Mangkok, Malang Strudel, Jenang Apel, Madu Klenceng