Ziarah di Makam KH. Ma’mun Nawawi, Pendiri Pesantren Al-Baqiyatus Sholihat Bekasi

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam KH. Ma’mun Nawawi, Pendiri Pesantren Al-Baqiyatus Sholihat Bekasi

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - KHR. Ma’mun Nawawi atau Mama Cibogo beliau adalah ulama besar dari Bekasi yang mendirikan pesantren Al-Baqiyatus Sholihat, selain itu beliau juga berjasa dalam masa perjuangan bangsa, di pesantren beliau pernah dibuat untuk berlatih Laskar Hizbullah pada tahun 1945. Selain itu KHR. Ma'mun Nawawi mmeiliki kegemaran menulis beliau telah berhasil menulis 63 karya dan dibukukan.

Profil

Kiai Raden Ma’mun Nawawi merupakan putra seorang pedagang sekaligus guru mengaji, Kiai Raden Anwar. Adapun ibunya bernama Siti Romlah. Saudara-saudaranya bernama Rukiyah, Endeh, H. Yahya, Siti Iyok, Endang, Dimiyati, dan Abdul Salim. KH. R. Ma'mun Nawawi lahir di Kampung Cibogo Bekasi pada hari Kamis bulan Jumadil Akhir 1330 H/1912 M. 

KH. Ma’mun Nawawi mulai mondok di pesantren Tugabus Bakri bin Seda (Mama Sempur) di Plered, Sempur, Bandung. Lalu beliau melanjutkan ke pesantren Jawa timur yaitu Pesantren Tebu Ireng dibawah asuhannya KH. Hasyim Asy’ari Jombang.

Berlanjut  Kemudian KH. Ma’mun Nawawi nyantri di Pesantren Syekh Ihsan Jampes (seorang Pengarang Kitab Siraj al-Thalibin) di Kediri. KH. Ma’mun Nawawi melanjutkan studinya ke Mekkah selama 2 tahun. Selama di Mekkah, beliau berguru pada lebih dari 13 muallif (pengarang kitab), diantaranya adalah al-Muhaddits as-Sayyid Alawi al-Maliki, Mama KH. Mukhtar Ath Tharid, dan syaikh ‘Ali al Maliki.

Selesai belajar di Mekkah, beliau belajar lagi ke pesantren yang diasuh Syaikh KH. Manshur bin Abdul Hamid al-Batawi, pengarang kitab Sullam an-Nayirain, di Jembatan Lima, Jakarta. 
Guru-guru beliau:
1. Mamah Sempur
2. KH. Hasyim Asy’ari
3. Syech Ihsan Jampes
4. KH. Manshur bin Abdul Hamid al-Batawi
5. Habib Utsman
6. Habib Ali Kwitang

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Ma’mun Nawawi 

Lokasi Makam

KH. R. Ma’mun Nawawi wafat pada usia 63 tahun, atau pada malam Jum’at 26 Muharram 1395 H pukul 01.15 WIB yang bertepatan dengan tanggal 7 Februari 1975 M di Cibogo. Beliau dimakamkan di pemakaman di sekitar Pesantren Al-Baqiyatus Sholihat.

Haul

Haul KH. R. Ma’mun Nawawi diperingati tiap bulan Muharram, Haul adalah memperingati hari kematian tiap tahun. Haul KH. R. Ma’mun Nawawi diperingati di pesantren Al-Baqiyatus Sholihat, Bekasi.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KHR. Ma’mun Nawawi banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Bekasi saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek pemakaman  pesantren Al-Baqiyatus Sholihat.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KHR. Ma’mun Nawawi maka akan dimudahkan dalam mencari ilmu baik ilmu agama,maupun ilmu duniawi, dimudahkan dalam mencari rezeki, dimudahkan cita-citanya bagi para santri, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah.

Peninggalan Beliau

1. Pondok pesantren
Pondok pesantren Al-Baqiyatus Sholihat merupakan pesantren tertua di Kabupaten Bekasi, yang didirikan oleh KH Ma'mun Nawawi pada tahun 1938. Pada masa jaya-jayanya pesantren Al-Baqiyatussolihat pernah menampung sampai 1000 santri dalam satu angkatan. Pesantren Al-Baqiyatussolihat  terkenal sebagai Pesantren Ilmu Falak (Hisab).

2. Karya-karya beliau

Beliau termasuk ulama yang produktif menulis. Selama hidupnya beliau pernah menulis nadzaman ilmu falak sebanyak 63 bait dan menghasilkan setidaknya 63 kitab. “Angka-angka ini seperti kebetulan saja,” ujar KH. R. Jamaluddin yang merupakan keturunan ke-11 dari Maulana Hasanuddin dan ke-24 dari Rasulullah Saw. ini. Diantara hasil karya tulisnya adalah:

  1. At-Taisir fi ‘Ilm al-Falak
  2. Bahjat al-Wudhuh
  3. Idha’ al-Mubhamat
  4. Hikayat al-Mutaqaddimin
  5. Manasik Haji
  6. Khutbah Jum’at
  7. Kasyf al-Humum wa al-Ghumum
  8. Majmu’at Da’wat
  9. Risalah Zakat
  10. Syair Qiyamat
  11. Risalah Syurb ad-Dukhan

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Bekasi di antaranya:
Bandeng Rorod, Kue Akar, Kue Kembang Goyang, Wajik Ketan Hitam, Dodol Betawi, Kue Biji Ketapang, Bir Pletok, Kue Sagon, Kue Duit