Penjual Ciplukan Ini Bisa Raih Untung Hingga Rp 12 Juta per Bulan

 
Penjual Ciplukan Ini Bisa Raih Untung Hingga Rp 12 Juta per Bulan

LADUNI.ID, Malang - Kini, buah Ciplukan kembali eksis, meski buah ini sempat sirna pada awal 2000-an. Siapa sangka, buah kecil ini memiliki banyak khasiat. Di antaranya untuk mencegah parkinson, asam urat, kolesterol, dan penyumbatan kandung kemih.

Hal ini seperti yang terlihat di sepanjang Jalan Raya Genengan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang sedang berjajar para penjual Buah Ciplukan.

Salah satu penjual tersebut bernama Junaedi (53), warga Kepanjen, menjual buah langka ini. Sudah enam bulan Junaedi memulai berjualan buah ini. "Saya memang yang pertama kali jual ciplukan di sini," ujarnya.

Per bungkus mika plastik atau sekitar satu ons, Junaedi menjual buah ciplukannya seharga Rp 15.000. Ia juga bercerita, saat pertama kali menjual buah ciplukan dirinya berhasil meraup omzet mencapai Rp 1,6 juta dengan rata-rata 8 kilogram buah terjual per hari.

"Tapi kini menurun karena mulai banyak yang ikut-ikutan menjual ciplukan. Paling cuma dapat Rp 300-400 ribu sehari, total habis sekitar 2 kilogram," terangnya.

Pada kesempatan itu, Junaedi juga bercerita, saat ini ia maksimal mendapatkan Rp 400 ribu pe rhari. Jadi, dalam sebulan, ia bisa meraup omzet penjualan buah langka ini sebesar Rp 12 Juta.

"Orang-orang yang pasti enggak mau beli buah yang ada di pasar. Ngapain beli di jalan kalau di pasar ada, jadi saya inisiatif jual buah yang jarang ada di pasar," jelasnya.

Selain Buah Ciplukan, Junaedi juga menjual buah juwet, rukem, cempedak, kurma muda, kecapi, matoa, dan kemundung.

Sebelumnya, Junaedi menjelaskan dia pernah menjual buah-buah umum seperti mangga, nangka, dan nanas tapi tidak berjalan baik.