Biografi KH. Abdur Razaq Makmun, Khatib Syuriah PBNU 1967-1971

 
Biografi KH. Abdur Razaq Makmun, Khatib Syuriah PBNU 1967-1971
Sumber Gambar: foto istimewa

Daftar Isi Biografi KH. Abdur Razaq Makmun (Guru Abdur Razaq)

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Wafat
2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Pendidikan
2.2  Guru Beliau
3     Penerus Beliau
3.1  Murid-Murid Beliau
4.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1  Mendirikan Madrasah
4.2  Peran di Nahdlatul Ulama (NU)
5.    Chart Silsilah Sanad Guru Beliau
6.    Referensi

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1  Lahir
KH. Abdul Razaq bin Ma'mun atau yang kerap disapa dengan panggilan Guru Abdul Razaq lahir pada bulan Rabi’ul Awwal 1335H bertepatan dengan tahun 1916. Beliau merupakan  cucu dari Guru Muhammad Mughni, ulama besar Kuningan, Jakarta Selatan dari garis ibu.

1.2 Wafat
KH. Abdul Razaq bin Ma’mun wafat pada tanggal 25 Muharram 1404 H / 1 November 1983 pada usia 67 tahun. Jenazah beliau dimakamkan di Kompleks Masjid Darussalam, Kuningan, Jakarta Selatan, berdampingan dengan makam ayah beliau, Guru H. Muhammad Ma'mun bin Jauhari bin Mi'un.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
KH. Abdul Razaq bin Ma'mun memulai pendidikan beliau dengan belajar dengan orang tua beliau di Jakarta. Setelah selesai, beliau melanjutkan pendidikannya dengan belajar di Mekkah. Di sana beliau belajar selama 6 tahun.

2.1 Guru Beliau.
Guru H. Muhammad Ma'mun bin Jauhari bin Mi'un. (ayah)

3. Penerus Beliau

3.1 Murid-Murid Beliau
Guru Abdul Razaq sangat peduli dengan pendidikan murid-murid beliau. Salah satu kepedulian beliau adalah mengusahakan dana pendidikan agar murid-murid beliau dapat belajar ke Timur Tengah. Di antara murid-murid beliau yang kemudian menjadi ulama terkenal adalah:

  1. KH. Abdul Azdhim Suhami,
  2. KH. Sidiq Fauzi,
  3. KH. Salim Jaelani
  4. KH. Soleh Jaelani,
  5. KH. Muchtar Ramli,
  6. KH. Abdul Razaq Chaidir,
  7. KH. Abdul Hayyi,
  8. KH. Abdur Rasyid.

4. Perjalanan Hidup dan Dakwah

4.1 Mendirikan Madrasah
Salah satu kiprah Guru Abdul Razaq adalah mendirikan Madrasah Raudhatul Muta’ allimin dengan berbadan badan hukum yayasan. Kisah pendirian madrasah ini bermula ketika pada awal tahun 1945, beliau bersama dua Kyai Betawi lainnya (KH. Ali Syibromalisi dan KH. Abdul Syakur Khairy) mengikuti Mu‘tamar Nahdhatul Ulama yang diadakan oleh PBNU di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur.

Beberapa hari sebelum keberangkatan beliau menuju Jawa Timur mereka bertiga berkumpul di kediaman H. Abdul Rachim bin Jahip untuk mempersiapkan kepantasan perlengkapan diri dalam acara yang dianggap sangat penting dan besar.

Sepulang beliau dari mengikuti mu’tamar, ketiga ulama tersebut dengan berbekal ilmu disertai niat luhur, tulus serta pandangan yang jauh ke depan dalam bercita-cita dan melaksanakan amanat yang telah diterima dalam rangka memajukan Agama, Bangsa, dan Negara dalam pendidikan dan ajaran-ajaran Islam yang berpaham pada Ahlussunnah Wal Jamaah, maka ketiga ulama tersebut mulai mengembangkan visi dan misinya untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan.

Cita-cita yang mulia tersebut mendapat dukungan dan restu dari para ulama Kuningan Jakarta Selatan diantaranya: KH. Abdulloh bin H. Suhaemi, KH. Sahrowardi bin Guru Mughni dan KH. Rahmatulloh bin Guru Mughni, serta sambutan yang sangat luar biasa dari masyarakat Kuningan Mampang dan yang lebih menggembirakan lagi dukungan dari para pengusaha yang ada di Jakarta Selatan khususnya Kuningan-Mampang.

Dengan modal awal hasil pembelian tanah di Kuningan Mampang, para perintis terus melakukan pendekatan kepada para pengusaha untuk perluasan pembelian lahan tanah dan pembangunan sebuah pendidikan madrasah di sekitar lokasi tersebut, para pendiri telah didukung oleh beberapa orang pengusaha susu di Kuningan dan pengusaha lainnya yang ada di Jakarta Selatan, serta sumbangan moril maupun material masyarakat Kuningan dan Mampang yang begitu antusias untuk mendirikan lembaga pendidikan.

Pada bulan Agustus 1945 terbentuklah sebuah lembaga pendidikan yang diberi nama “Madrasah Yayasan Raudhatul Muta’allimin yang dipimpin oleh KH. Abdur Razaq Ma’rnun lokasi di Jalan KH. Abd. Rochim (Jalan Kuningan Barat Raya) Kelurahan Kuningan Barat Kecamatan Mampang Prapatan RT 003 RW 002 di lokasi inilah dijadikan sebagai titik awal fisik bangunan madrasah didirikan, yang pekerjaannya dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat Kuningan, Mampang dan sekitamya tetapi bentuk fisiknya masihlah sangat sederhana.

Berpindahnya kepala sekolah madrasah tsanawiyah negeri 1, Bapak H. Ahmad Chaerani H. Mardani, BA menjadi pengawas pendidikan tingkat Tsanawiyah kecamatan Mampang Prapatan maka dengan pengalaman yang didapatkan sejak kepemimpinannya di MTsN 1 beliau bersama kepala sekolah Ibtidaiyah Bapak Samani, Rifa’I Ishak dan sekretaris 2 Yayasan Bapak H. Muhamad Zakky Abdur Razaq Ma’mun membuat team yang intinya mempersiapkan untuk membuka kembali pendidikan tingkat Tsanawiyah berdasarkan surat tugas nomor:020/YRM/3/1994 oleh pengurus Yayasan (H. Ishak Muhasyim dan KH. Siddiq Fauzi) membuka madrasah Tsanawiyah Raudhatul Muta’allimin untuk tahun ajaran 1994/1995.

Beliau bukan saja dikenal sebagai pendiri dan pemimpin madrasah, tetapi juga dikenal sebagai “singa podium”, namanya dikenal oleh hampir seluruh penduduk Betawi kala itu. Kiprahnya mulai dikenal orang ketika pada dekade 1950-an dan 1960-an, beliau menjadi mubaligh utama di Kwitang, di Majelis Habib Ali Kwitang, sehingga menjadi kesayangan Habib Ali Kwitang.

4.2 Peranan di Nahdlatul Ulama (NU)
Karena keluasan ilmu fiqh beliau, Guru Abdul Razak pernah duduk sebagai Katib Syuriah PBNU 1967-1971. KH. Bisri Syansuri menyaksikan sendiri dan mengakui kompetensi fiqh Kyai Kuningan ini.

5. Chart Silsilah Sanad Beliau
Berikut ini chart silsilah sanad guru KH. Abdur Razaq  Makmun (Guru Abdur Razaq) dapat dilihat DI SINI.

6. Referensi
Nu Online / nu.or.id

Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 18 November 2020, dan terakhir diedit tanggal 1 November 2023.

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya