Sampah Menumpuk, Benarkah Ulat Pemakan Plastik Jadi Solusi?

 
Sampah Menumpuk, Benarkah Ulat Pemakan Plastik Jadi Solusi?

LADUNI.ID, Jakarta - Volume sampah plastik di seluruh dunia terus membengkak hingga 200 juta ton per tahun. Masalahnya plastik sangat sulit terurai. Juga mikroplastik jadi ancaman bagi banyak spesies di lautan. Sekitar 80 juta ton sampahnya berupa plastik polyethilene .

Para peneliti di Spanyol secara tidak sengaja menemukan ulat yang memakan plastik dengan kecepatan mengagumkan. Masih diteliti, enzim dalam tubuh ulat yang mencerna plastik. Sebuah harapan solusi masalah sampah plastik.

Beberapa fakta ini dapat Laduni.id jelaskan mengenai berbagai kenyataan tentang ulat, apakah benar akan jadi solusi bagi penyelamatan bumi. Berikut ini beberapa fakta tersebut.

Hama di Sarang Lebah

Federica Bertocchini, pakar biologi evolusi di Institute of Biomedicine and Biotechnology di Cantabria, Spanyol punya hobi beternak lebah. Salah satu masalah yang dihadapi: hama kupu-kupu lilin (Galleria mellonella) yang bertelur di dalam sarang lebah. Larvanya hidup 6 minggu di dalam sarang lebah sebagai hama, sebelum menetas jadi kupu-kupu.

Ulat Pemakan Plastik

Geram dengan hama ulat, Bertocchini membersihkan sarang lebah, dan memasukkan ulatnya ke dalam kantong plastik polyethilene. Tapi hanya dalam waktu singkat, ratusan ulat memakan kantong plastik dan membuat banyak lubang. Sebetulnya fenomena ini sudah lama dikenal oleh peternak lebah, pemelihara reptil dan yang punya hobi mancing. Mereka mendiskusikan kasus plastik berlubang secara online.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN