Guru Besar ITS Kembangkan Kecerdasan Artifisial untuk Deteksi Osteoporosis

 
Guru Besar ITS Kembangkan Kecerdasan Artifisial untuk Deteksi Osteoporosis

LADUNI.ID, SURABAYA - Ketekunan Agus Zainal Arifin bertahun-tahun menggeluti teknologi pengolahan citra digital akhirnya berbuah manis. Setelah bergelut lebih dari satu dekade, doktor lulusan Hiroshima University, Jepang, ini akan dikukuhkan secara resmi sebagai guru besar Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Rabu (12/2).

Arek Suroboyo yang pernah dua kali menjabat dekan Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) ITS itu akan dikukuhkan sebagai guru besar bidang pengolahan citra digital. Dalam pidato pengukuhannya, Agus akan mengangkat topik "Kecerdasan Artifisial dalam Pengolahan Citra Medis untuk Pengembangan Teknologi Kesehatan".

Pria kelahiran 1972 ini menuturkan, dunia kesehatan sebenarnya telah lama mengadopsi citra medis (medical imaging) untuk mendiagnosis dan menyembuhkan penyakit. Medical imaging merupakan metode untuk membuat representasi visual dari bagian dalam tubuh manusia, yang menampilkan struktur internal tubuh yang ditutupi oleh kulit dan tulang secara non-invasif. "Teknologi X-ray, magnetic resonance imaging (MRI), dan ultrasound, misalnya, adalah metode yang cukup dikenal di tengah masyarakat" tuturnya.

Masalahnya, akurasi diagnosis dan assessment suatu penyakit tergantung pada akuisisi citra dan interpretasinya. Interpretasi terhadap citra medis pada umumnya dilakukan oleh radiologis. Pada titik ini, potensi kesalahan akibat interpretasi secara manual sangat mungkin terjadi, baik dipicu oleh internal individu observer (intra-observer) maupun perbedaan interpretasi antara observer yang berpengalaman dan belum berpengalaman (inter-obsever).

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN