Biografi KH. Umar Sholeh, Pengasuh Pesantren Kempek, Cirebon

 
Biografi KH. Umar Sholeh, Pengasuh Pesantren Kempek, Cirebon
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: Dens_art1 laduni.ID

Daftar Isi:

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Riwayat Keluarga
1.3  Wafat

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Pendidikan
2.2  Guru-Guru

3 .   Penerus
3.1  Murid-Murid

4.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1  Menjadi Pengasuh Pesantren
4.2  Perjalanan Dakwah

5.    Teladan
6.    Karya-Karya
7.    Chart Silsilah Sanad
8.    Referensi

1. Riwayat Hidup dan Keluarga

1.2 Lahir
KH. Umar Mahdlor atau yang kerap disapa dengan panggilan KH. Umar Sholeh lahir pada 12 Februari 1922 di lingkungan Pondok Pesantren Kempek, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon. Beliau merupakan anak kedua dari pasangan KH. Harun Sholeh bin Kyai Mustam (Kedondong, Cirebon) dan Nyai Mutimmah binti KH. Nawawi (Babakan, Ciwaringin, Cirebon)

1.2 Riwayat Keluarga
KH. Umar Sholeh menikah dengan Nyai Hindun binti KH. Munawwir bin Abdullah Rosyad (Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta). Tapi sayangnya pernikahannya dengan Nyai Hindun, KH. Umar Sholeh tidak dikaruniai anak.

Akhirnya, KH. Umar Sholeh menikah kembali dengan Nyai Aisyah binti KH. Ahmad Syathori (Pondok Pesantren Arjawinangun, Cirebon). Dari pernikahan yang kedua, KH. Umar Sholeh dikaruniai seorang anak bernama Kyai Muhammad Nawawi Umar.

1.3 Wafat
KH. Umar Sholeh wafat pada tahun 1998.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

2.1 Pendidikan
Sejak kecil Umar diasuh oleh kedua orang tuanya di pesantren untuk belajar Al-Qur’an dan ilmu alat. Sejak belajar di pesantren tersebut beliau tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Pendidikan yang dijalaninya hanya pendidikan informal (dalam keluarga) dan pendidikan nonformal (pesantren).

Ketika belajar di pesantren yang diasuh oleh kedua orangnya tuanya, akhirnya membuat KH. Umar Sholeh dapat menghafalkan Al-Qur’an 30 Juz atau menjadi hafidz Al-Qur’an. Beliau memperoleh sanad (syahadah) sampai kepada Rasulullah (dengan mata rantai sebanyak 36 sanad). Setelah selesai menghafal Al-Qur’an, KH. Umar Sholeh melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta yang diasuh oleh KH. Munawwir.

Kemudian setelah selesai menuntut ilmu di Pondok Pesantren Krapyak, KH. Umar Sholeh yang sudah berkeluarga masih semangat tetap belajar dan mengaji, waktu itu beliau mengaji kitab Ihya Ulumuddin kepada Habib Syekh Syarif (Pondok Pesantren Jagastru, Cirebon).

2.2 Guru-Guru

  1. KH. Harun Sholeh (ayah),
  2. Nyai Mutimmah (ibu),
  3. KH. Munawwir.

3. Penerus

3. Murid-Murid

  1. Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj,
  2. KH. Muhammad Musthofa Aqiel Siroj,
  3. KH. Ni’amillah Aqil Siroj,
  4. DR. KH. Achmad Sarkosi Subki, Pendiri Pesantren Mansya'ul Huda Majalengka.

4. Perjalanan Hidup dan Dakwah

4.1 Menjadi Pengasuh Pesantren
Setelah selesai menimba ilmu di Krapyak, beliau pulang ke Kempek dan mengamalkan ilmu Qiro’at Al-Qur’an kepada santri-santrinya dengan metode yang persis beliau dapatkan dari gurunya.

Lambat laun, metode Qiro’at Al-Qur’an ala Kempek terkenal di berbagai daerah, sehingga banyak santri yang tertarik ikut mengaji Al-Qur’an kepada beliau. Di bawah asuhan Kyai Umar, Pondok Pesantren Kempek berkembang pesat hingga ribuan santri, mulai dari pulau Jawa, Sumatra bahkan negeri Johor (Malaysia) menimba ilmu kepada Kyai Umar.

Setelah para santri menghatamkan Al-Qur’an, mereka pulang ke daerahnya masing-masing untuk mengajarkan metode baca Al-Qur’an kepada anak-anak di kampung. Sehingga mengaji Al-Qur’an dengan metode ini tersebar luas dan akhirnya dikenal dengan ngaji Al-Qur’an Kempekan.

4.2 Perjalanan Dakwah
KH. Umar Sholeh adalah sosok pendakwah yang handal dan cerdik. Misalnya, pada waktu itu, dimana kondisi politik Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) sedang hangat-hangatnya, KH. Umar Sholeh tetap berdakwah dengan menggunakan strategi lain, beliau berdakwah dari pintu ke pintu (door to door) kepada masyarakat.

5. Teladan
KH. Umar Sholeh adalah sosok pendidik umat yang sangat bersahaja. Beliau kerap kali menjadi rujukan masyarakat terkait dengan persoalan keagamaan, dan juga urusan sosial.

Selama memimpin pesantren peninggalan ayahnya yaitu Pesantren Kempek, Desa Kempek, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, beliau adalah sosok orang tua sekaligus guru pengayom yang sangat disiplin. Dalam menerapkan peraturan, beliau tidak pandang bulu, meskipun kepada anaknya sendiri.

6. Karya-Karya
KH. Umar Sholeh termasuk salah satu kyai yang cukup produktif dalam menulis buku. Dalam perjalanan hidupnya sudah 7 buku berisi penjelasan dari berbagai masalah keilmuan. Salah satu buku penjelasan tersebut ada yang memuat catatan-catatan hasil telaahnya terhadap 14 kitab.

Catatan-catatan itu jika diterbitkan tentu akan menjadi karya besar seorang alim Cirebon. Namun, karena keterbatasan dana, catatan-catatan tersebut belum diterbitkan.

Sampai akhir hayatnya, baru dua buku karya Kyai Umar yang berhasil diterbitkan. Buku pertama membahas tentang Qira'at Al-Qur'an dan buku kedua tentang tanya-jawab yang ditulis dalam bahasa Jawa.

7. Chart Silsilah Sanad
Berikut ini chart silsilah sanad guru KH. Umar Sholeh dapat dilihat DI SINIdan chart silsilah sanad murid beliau dapat dilihat DI SINI.

8. Referensi
Khaskempek.com
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an


Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 02 September 2022, dan kembali diedit dengan penyelarasan bahasa tanggal 12 Februari 2024.

 

Lokasi Terkait Beliau

List Lokasi Lainnya