Rumah Habib Ali bin Ja’far Alydrus Memancarkan Cahaya Hingga ke Langit

 
Rumah Habib Ali bin Ja’far Alydrus Memancarkan Cahaya Hingga ke Langit

LADUNI.ID, Jakarta - Cahaya yang memancar hingga ke langit ternyata dari rumah Habib ali bin Ja’far Alydrus, waliyulloh kelahiran Indonesia yang tinggal di Batu Pahat Johor Malaysia. Antara Johor dan Kuala lumpur, terdapat sebuah desa terpencil yaitu "Batu Pahat" yang di wilayah tersebut tinggal lah seorang shaleh yang doanya tidak pernah ditolak oleh Allah SWT.

Adalah Al-Habib Ali bin Ja'far Al-Aydrus, seorang yang waktu lanjut usianya dihabiskan untuk menemui tetamunya siang dan malam, dengan rumah yang sangat sempit dan sederhana. Namun para habaib dan ulama-ulama dunia bila berkunjung ke malaysia, pastilah akan berkunjung untuk mendatangi beliau.

Telah ramai para habaib besar yang mengunjungi beliau, di antaranya Al-Habib Umar bin Hafidh Hadramaut, Al-Habib Muhammad bin Alwi Al-Maliki Makkah, Al-Habib Zein bin Ibrahim bin Smeith Madinah, Al-Habib Hasan bin Abdullah As-Syathiri Hadramaut, Al-Habib Salim bin Abdullah As-Syathiri Hadramaut, Al-Habib Abdulqadir bin Ahmad Assegaf dan ramai lagi para habaib besar yang selalu mengunjungi beliau.

Ayah beliau adalah salah seorang yang luhur dan agung di sisi Allah, Al-Habib Ja'far Al-Aydrus yang termasyhur hampir seluruh dunia sebagai orang yang soleh dan telah berada pada kelompok dalam kumpulan ahli Shiddiqiyyatil Kubra. Puteranya Al-Habib Ali bin Ja'far yang kelihatan tidak memiliki apa-apa, selalu menunduk dan dipenuhi kerendahan diri dan kesopanan pada para tetamunya ini. Ia bersuara lembut dan penuh kasih sayang, beliau bagaikan intan berlian yang bersinar di tengah-tengah gelapnya suasana malam.

Adapun nasihat agung yang beliau tinggalkan:

1) Nasihat pertama:

Bacalah Al-Quran. Ikutilah Al-Quran. Al-Quran itu adalah karangan Pencipta kita. Hidup kita pasti selamat jika kita berpandukan Al-Quran.

2) Nasihat kedua:

Jangan bergaduh antara satu sama lain. Yakni antara adik beradik, ahli keluarga, sahabat-sahabat, saudara-mara dan sebagainya. Jika ada pergaduhan, cepat-cepatlah berbaik-baik antara satu sama lain.

3) Nasihat ketiga:

Bertaubatlah kamu sebelum pintu taubat tertutup untukmu. Di sini boleh bermakna ajal ataupun munculnya tanda-tanda besar kiamat.

4) Nasihat keempat :

Allah SWT., itu adalah Khalik yaitu Sang Pencipta. Manusia hanyalah makhluk yaitu yang dicipta. Maka manusia itu patut mematuhi apa saja perintah Pencipta bukan Pencipta mematuhi perintah manusia. Takutlah pada Allah SWT,  dengan bertaqwa pada Allah SWT. Jika manusia tidak takut pada Allah SWT., siapa yang dia takutkan? Akibat tidak takut pada Allah SWT., banyak masalah telah ditimpa pada manusia itu sendiri. Turuti lah semua perintah perintah Allah SWT., dan juga Nabi Muhammad SAW.,  yakni rasul dan nabi yang terakhir. Ingatlah tiada nabi selepas Rasulullah Shollahu 'Alahi Wasallam.

5) Nasihat kelima :

Sholat lima waktu mesti dilaksanakan di mana juga, tanpa mengenal masa. Allah SWT., telah meringankan sholat dari lima puluh waktu kepada hanya lima waktu saja maka itu jangan sekali sekali tinggalkan sholat-sholat fardhu.

6) Nasihat keenam :

Anak anak kita mesti dilatih berpuasa apabila menjangkau usia 10 tahun selambat-lambatnya.

Di antara karomah beliau:

Pernah suatu kali Al Allamah Almusnid Al Habib Muhammad bin ‘Alwi Al Maliki Rohimahullah berkunjung pada beliau. Sepanjang jalan Habib Muhammad berbicara tentang rindunya pada Rosulullah SAW, maka ketika sampai di kediaman beliau, maka semua tamu tidak diperkenankan masuk, kecuali Habib Muhammad Al Maliki, mereka masuk berdua cukup lama, lalu keluarlah Habib Muhammad Al Maliki Rohimahullah dengan airmata yang bercucuran, seraya berkata: “hajat saya sudah terkabul… terkabul… terkabul...,” sambil menutup wajah beliau tanpa berkata-kata pada siapapun atas apa yang terjadi.

Habib ‘Ali bin Ja’far Al-‘Aydrus meninggal dunia pada Kamis sore, 13 Mei 2010, bertepatan dengan 40 hari meninggalnya Al Quthub Al Habib ‘Abdul Qodir bin Ahmad Asseggaf (Jeddah).

Pada waktu itu seketika seluruh para habaib di Malaysia langsung gempar, dan dunia para habaib sepuh pun gempar terkena kabar duka ini.

Ada sebuah kisah menarik dari salah satu karomah yang Allah berikan kepada al-Habib Ali bin Ja'far al-‘Adrus Rahimahullah.

Ada seorang pilot pesawat Air Lines bernama Hamzah. Pesawat itu melayani rute penerbangan Singapur-Johor. Tentu saja Batu Pahat berada persis di antara rute penerbangan pesawat tersebut.

Sang pilot (Hamzah) menuturkan, bahwa setiap kali dia melewati Batu Pahat (dengan pesawat yang dibawanya), dia melihat cahaya yang memancar dari salah satu rumah di Batu Pahat yang menjulang hingga ke langit. Maka sebagai pilot dia faham betul dengan kondisi tersebut yang mengharuskan dia harus menghindari cahaya tersebut,supaya tidak berbenturan dengan cahaya itu. Hal demikian berlangsung lama, akan tetapi Hamzah belum bisa mengungkap misteri cahaya tersebut.

Ketika suatu hari ada salah satu kawannya dari Singapura mengajaknya untuk bersilaturrahim kepada Habib Ali bin Ja'far al-Idrus di Batu Pahat, maka ketika mereka berdua sampai di rumah sang Habib,  Hamzah pun baru ingat dan seolah-olah sadar dari misteri yang selama ini ia pendam, karena rumah Habib Ali persis dari arah rute sinar yang menjulang sampai ke langit. Baru setelah itu dia menemukan jawabannya, bahwa sinar yang dilihat dari atas ternyata berasal dari rumah Habib Ali bin Ja'far al-Idrus. (Dari kitab "Tajul Arus Fi Dzikri Ba'dl Manaqib al-Habib Ali bin Ja'far al-'Idrus”, dikisahkan oleh Habib Sholeh Ahmad al-Idrus)

Alfatihah Ilaa Habib Ali bin Ja'far al-Idrus (Batu Pahat), semoga Allah meratakan rahmat-Nya kepadanya, meninggikan derajatnya, menempatkan beliau bersama baginda Rasulullah shallallohu alaihi wa aalihi wasallam, dan bersama para syuhada', sholihin, dan semoga kita mendapat keberkahannya, rahasia-rahasianya, serta cahaya-cahaya ilmunya, di dalam agama, dunia dan akhirat, aamiiin.

Bisirril faatihah…