Inilah Orang yang Tidak Bisa Mencium Wangi Surga

 
Inilah Orang yang Tidak Bisa Mencium Wangi Surga

LADUNI.ID, Jakarta - Surga memang benar-benar sebuah tempat yang penuh dengan keajaiban dan barakah. Jika tidak ada hadits-hadits yang mensifatinya, sebagai manusia dengan segala keterbatasan akal, mustahil kita akan bisa menggambarkannya.

Salah satu keajaiban surga adalah wanginya, yang sudah tercium dalam radius ribuan kilo meter. Jadi calon penghuni surga sudah mencium bau surga pada saat dia masih dalam perjalanan ribuan kilo meter. Ini akibat dari keharumannya yang begitu kuat dan kenikmatannya yang begitu besar. Bagi setiap orang yang akan memasukinya, aroma surga itu sudah dapat dirasakan, meskipun ia belum tahu di mana keberadaan surga tersebut.

Walaupun demikian kuat baunya surga, ada orang-orang tertentu yang tidak bisa mencium baunya. Biasanya mereka yang tidak dapat mencium baunya surga ini dikarenakan mereka pernah melakukan perbuatan dosa atau kejahatan yang tidak terampuni dan mereka mati sebelum bertaubat.

Seperti yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr r.a.: Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa membunuh seseorang maka ia dijanji tidak akan bisa mencium bau surga, padahal bau surga dapat dirasakan dari perjalanan 40 tahun.”[1]

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa membunuh dengan sengaja maka ia tidak akan bisa mencium baunya surga, padahal baunya surga itu bisa dicium dari perjalanan 40 tahun.”[2]

Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda: “Bau surga dapat dirasakan dalam perjalanan 500 tahun. Bau surga ini tidak bisa dicium oleh orang yang mencari keduniaan dengan menggunakan amal akhirat.”[3]

Terkadang bayi baru lahir yang baunya harum dan suci itu digambarkan sebagai bau surga. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya: “Bau bayi itu (berasal) dari bau surga”.[4]

Ini bukan berarti bau surga itu seperti bau bayi yang baru dilahirkan, melainkan sebagai bentuk kiasan bahwa bayi yang baru lahir itu suci, tidak berdosa, jika ia mati pasti akan masuk surga. Oleh sebab itu, keberadaan bayi baunya digambarkan sebagai bau surga.

Wallahu a’lam bisshawab.

Sumber: Haqiqi Alif. 100 Berita dari Kubur. Jombang: Lintas Media, tanpa tahun.


[1] Jawahirul Bukkhari, hal. 511

[2] Al-Kaba’ir, hal. 14

[3] Al-Jami’u Ash-Shaghir, hal. 164, Irsyadul Ibad, hal. 63 Bab Riya’

[4] Al-Jami’u Ash-Shaghir hal. 164