Kisah Karomah KH. As’ad yang Dapat Mengubah Pasir Jadi Dentuman Bom

 
Kisah Karomah KH. As’ad yang Dapat Mengubah Pasir Jadi Dentuman Bom

LADUNI.ID, Jakarta - Ada salah satu kisah karomah yang luar biasa dari KH. R. As'ad Syamsul Arifin, pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo, Jawa Timur, yaitu beliau dapat mengubah pasir menjadi dentuman bom.

Kisah ini seperti yang disampaikan oleh KH. Fawaid. Beliau mengisahkan saat perang gerilya, beberapa pejuang tampak membawa pasir. Konon, pasir itu adalah pemberian dari Kiai As’ad. Pasir tersebut kemudian ditaburkan ke kacang hijau di dekat markas tentara Belanda atau di jalan yang akan banyak dilewati tentara Belanda.

Aneh, suatu keajaiban terjadi. Puluhan tentara Belanda yang bersenjata lengkap itu tiba-tiba lari terbirit-birit ketakutan sambil meninggalkan senjatanya. Mungkin mereka mengira suara pasir itu adalah suara dentuman bom. Padahal, saat itu para pejuang tidak membawa bom. Bagaikan mendapatkan rejeki nomplok, para pejuang itu seakan berpesta pora dan memunguti satu per-satu senjata-senjata yang ditinggal Belanda itu.

Dalam kesempatan lain, sebanyak 50 anggota Laskar Sabilillah meminta ijazah kepada Kiai As’ad ke Sukorejo sebagai bekal untuk berjuang melawan Belanda.

Pertama-tama yang ditanyakan oleh Kiai As’ad adalah keteguhan mereka untuk berjuang. “Apakah kalian betul-betul ingin berjuang?” tanya Kiai As’ad.

“Kami memang ingin berjuang, Kiai, asalkan kami diberi azimat,” jawab pemimpin rombongan.

“Oh, itu gampang,” jawab Kiai As’ad. “Be en entar bungkol, moleh bungkol (kamu berangkat perang utuh, pulang pun utuh).”

Lalu Kiai As’ad mengambil air putih dan menyuruh mereka meminumnya sambil membaca sholawat.

Setelah itu Kiai As’ad berpesan, “Kalian tidak boleh menoleh ke kiri dan ke kanan. Terus maju, jangan mundur. Kalau maju terus dan tertembak mati, kalian akan mati syahid dan masuk surga. Tapi, bila kalian mundur dan tertembak, kalian akan mati dalam keadaan kafir!”

Maka mereka dengan semangatnya berjuang, hingga akhirnya kembali memenangkan peperangan melawan penjajah.