Sejak Kecil Gus Ishom Hadzik Ajarkan untuk Selektif Dalam Mencari Guru

 
Sejak Kecil Gus Ishom Hadzik Ajarkan untuk Selektif Dalam Mencari Guru

LADUNI.ID, Jakarta - Kisah tentang anjuran untuk selektif dalam mencari guru adalah ketika KH. Muhammad Ishomuddin Hadzik atau yang kerap disapa dengan panggilan Gus Ishom masih berusia 7 tahun atau tepatnya ketika beliau masih kelas 2 SD.

Pada saat itu, atau lebih tepatnya saat bulan puasa ramadan, Gus Ishom merupakan anak yang rajin dan taat ibadah. Beliau selalu mengerjakan shalat tarawih dengan tuntas dari awal sampai selesai.

Tapi ada beberapa tingkah laku yang aneh ketika beliau mengerjakan shalat tarawih, yaitu beliau selalu berpindah-pindah tempat untuk mengerjakan shalat tarawihnya, dari satu mushala ke mushala lainnya. Ternyata hal ini mempunyai tujuan, yakni beliau sedang mencari imam yang paling fasih bacaan al-Qur’annya.

Setelah Ramadan selesai, Gus Ishom minta izin kepada ibunya “Bu, aku ingin ngaji al-Qur’an sama kiai ini,” pinta Gus Ishom.

“Kenapa harus ke kiai ini?,”  tanya ibunya.

“Saya sudah mendengarkan semua bacaan imam shalat saat tarawih, dan yang paling fasih bacaannya adalah kiai ini,” jawab Gus Ishom.

Mendengar jawaban anaknya ini, Hj. Khodijah kaget, dan dengan legowo memberikan izin.

Begitulah kelebihan Gus Ishom sejak kecil, beliau sangan cerdas dan selektif dalam memilih guru yang betul-betul mendalam pengetahuan dan tinggi moralitasnya, tidak sembarangan memilih guru. Karena pengaruh guru sangat besar dalam keilmuan dan kehidupan kelak nanti.