KH Abdul Moqsith Ghazali: Sombong karena Nasab dan Banyak Pengikut

 
KH Abdul Moqsith Ghazali: Sombong karena Nasab dan Banyak Pengikut

LADUNI.ID, Jakarta – Sikap sombong adalah suatu sikap yang tidak terpuji. Bahkan, Allah SWT di dalam Al-Qur’an surah Al-Israa’ ayat 37 berfirman, yang artinya:

Dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan berlagak sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi, dan engkau tidak akan dapat menyamai setinggi gunung-gunung.” (Q.S. Al-Israa’ ayat 37).

Terkait timbulnya sifat kesombongan, dijelaskan oleh KH Abdul Moqsith Ghazali dalam akun facebook pribadinya pada Jumat (11/12/2020). Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU ini menyampaikan bahwa hal faktor nasab dan banyak pengikut juga bisa menjadikan orang sombong.

“Apa benar al-Imam al-Ghazali berpendapat bahwa nasab (الحسب والنسب) dan banyaknya pengikut (كثرة الأنصار والأتباع والتلامذة) adalah dua dari tujuh perkara yang menyebabkan seseorang bisa sombong? Jawabnya, benar,” tulis KH Abdul Moqsith Ghazali, sebagaimana dikutip Laduni.id dari akun facebook pribadinya.

Cendekiawan yang pernah belajar di Universitas Leiden Belanda ini menyampaikan teks yang ditulis oleh Imam al-Ghazali dalam Ihya' Ulum al-Din Juz III, halaman 338-343 yang menjelaskan sebab-sebab kesombongan tersebut.

Dari keterangan ini, KH Abdul Moqsith Ghazali menyampaikan bahwa faktor-faktor yang menyababkan orang bisa menjadi sombong menurut Imam Al-Ghazali termasuk juga ilmu, ibadah dan berbagai potensi kesombongan lainnya.

“Di samping dua hal tadi, teks al-Ghazali berikut juga menegaskan bahwa ilmu (العلم), ibadah (العمل والعبادة), kecantikan-kegantengan (الجمال), kekuatan (القوة), dan harta (المال) adalah hal-hal yang potensial membawa seseorang pada kesombongan,” lanjut KH Abdul Moqsith Ghazali.

Pada akhir postingan, KH Abdul Moqsith Ghazali juga berharap agar kita semua diselamatkan dari penyakit kesombongan yang tidak terpuji itu.

“Semoga kita diselamatkan dari pekerti yang tidak terpuji: sombong amat,” tutupnya.(*)

***

Pewarta: Misbachuddin
Editor: Muhammad Mihrob