Kisah Astronot Mendengar Suara Azan di Luar Angkasa

 
Kisah Astronot Mendengar Suara Azan di Luar Angkasa

LADUNI.ID, Jakarta - Adalah Sheikh Muszaphar Shukor, seorang astronot asal Malaysia yang pernah memiliki pengalaman yang tak pernah terlupakan dalam hidupnya. Itu terjadi ketika Sheikh Muszaphar menjalani sebuah misi ke luar angkasa sekitar tanggal 10 Oktober 2007.

Kisah itu bermula saat Sheikh Muszaphar terbang ke angkasa luar dengan menumpang pesawat luar angkasa Rusia, Soyuz TMA-11. Saat berada di luar bumi, Sheikh Muszaphar kemudian tetap menjalankan ibadah puasa, shalat dan membaca Al-Qur’an.  

Di dalam pesawat luar angkasa itu, Sheikh Muszaphar bersama dua rekannya bernama Yuri Malenchenko (Rusia) dan Peggy Whitson (Amerika Serikat) melakukan percobaan terkait karakterisitik dan perkembangan sel-sel kanker hati dan leukemia saat kondisi tanpa bobot. Ia juga melakukan percobaan kristalisasi berbagai protein dan mikroba pada saat gravitasi sangat rendah.

Dalam kondisi melayang di udara, pesawat itu terlihat penuh sesak dengan peralatan dan instrumen. Meski begitu, Sheikh Muszaphar tetap menjalankan shalat lima waktu, dilanjutkan dengan membaca Al-Qur’an serta mengumandangkan takbir.

Sayup-sayup, Sheikh Muszaphar mengalami dan menjadi sebuah keajaiban di tepian langit. Secara samar, ia mendengar  lantunan suara azan yang membuat dirinya merasa dekat dengan Allah.

"Selama perjalananku yang bertepatan dengan Ramadan, aku seperti mendengar suara azan di Stasiun Luar Angkasa Internasional," kata Sheikh Muszaphar dalam wawancara eksklusif dengan Anadolu Agency (AA), sebagaimana dikutip Laduni.id dari laman Liputan6.com. Dia juga mengatakan bahwa setiap orang yang berkesempatan ke luar angkasa akan merasakan sebuah keajaiban.

Ia juga mengaku bahwa mungkin astronot lain tidak mendengarnya, tetapi nada panggilan shalat itu (suara azan, Red.) terdengar jelas di telinga Sheikh Muszaphar.

"Tapi aku mendengar panggilan itu secara fisik, nyata. Anda mungkin tak akan terkejut jika mendapat pengalaman seperti saya ketika berada di luar angkasa, saat Anda merasa begitu dekat dengan Allah di setiap detiknya,” tuturnya.

Saat berada di luar angkasa itu, dokter sekaligus model ganteng paruh waktu asal negeri jiran itu juga merayakan lebaran di sana dengan membagikan sate dan kue-kue untuk rekan-rekannya di ISS.

Untuk diketahui, dari semua muslim yang pernah terbang ke luar angkasa, hanya astronot asal Malaysia inilah yang mencatatkan namanya secara khusus sebagai astronot pertama yang menjalankan ibadah puasa Ramadan di angkasa luar.(*)

***

Sumber: Liputan 6
Editor: Muhammad Mihrob