Beginilah Keadaan Wali Majdzub

 
Beginilah Keadaan Wali Majdzub

LADUNI.ID, Jakarta - Hal ini disampaikan oleh Al Habib Umar Muthohar Maula Semarang: Ketika Zulaikha menggoda Nabi Yusuf AS. yang ternyata gagal, hingga Zulaikha jadi bahan ejekan para wanita kerajaan dengan mengatakan: "Kau seorang permaisuri kok tertarik kepada abdi dalem?".

Lalu zulaikha membalas: “Jangan berkata begitu, sekarang kalian kumpul sambil bawa pisau dan buah".

Kemudian, Zulaikha menyuruh Nabi Yusuf AS. agar lewat di depan para wanita tadi. Maka, apa yang terjadi? Seperti sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an:

“Mereka terpesona melihat keindahan yang luar biasa akan Nabi Yusuf AS. dan tanpa sadar teririslah jari-jari mereka.”

Tak sampai disitu saja. Umumnya, orang yang terluka maka pasti akan kaget atau reflek merasakan sakit. Tetapi, karena kekaguman yang luar biasa atas keindahan yang dilihat, hingga timbul daya tarik yang sangat kuat.

Maka, bukan sakit yang terasa malah mengucapkan: "Masya Allah, kalau makhluk bukan seperti ini. Ini malaikat."

Begitupun dengan jadzab. Jadzab artinya adalah tertarik sekaligus diitarik atas keindahan atau sejenisnya hingga membuat lupa. Beliau-beliau ini, ditarik atau tertarik yang sangat dahsyat akan keindahan, keagungan, kebesaran Allah subhanahu wa ta'ala hingga melupakan kemewahan dunia.

Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menjadi wali majdzub, karena itu semata-mata pilihan dan atas kehendak Allah subhanahu wa ta'ala. Jadzab bukan ditempuh melalui usaha (mujahadah) dan seterusnya.

Tugas kita hanya berprasangka baik, jika bertemu beliau-beliau, maka hormatilah.

Foto di atas adalah beberapa deret wali majdzub. sesuai urutan dari kiri ke kanan, dan kiri bawah ke kanan :

1. Al-Habib Syehan Musthofa Al-Bahar Al-Jufri
2. Al-Habib Abubakar bin Segaf bin Qutb Abubakar Assegaf Gresik
3. Al-Habib Jakfar bin Muhammad Alkaff Al-Jufri
4. Kyai Kholilur Rohman (Ra Lilur)
5. Mbah Fanani

Semoga dengan adanya wali majdzub tersebut, kita bisa mengambil pelajaran bahwa, seindah-indahnya dunia ini maka tak lebih indah dari apa yang dijanjikan Allah SWT di akhirat. Terlebih ketika keindahan itu dirasakan hamba Allah SWT yang bertakwa. Terlebih lagi keindahan dan kebahagiaan berjumpa dengan Allah SWT, Sang Maha Pencipta. Wallahu a’lam.(*)

***

Source Image: Lentera Tarim
Editor: Muhammad Mihrob