Menelaah Keterangan tentang Keutamaan Bulan Rajab dalam Kitab Durrotun Nasihin

 
Menelaah Keterangan tentang Keutamaan Bulan Rajab dalam Kitab Durrotun Nasihin
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Dalam Kitab Durratun Nasihin karya Syaikh Usman bin Hasan bin Ahmad As-Syakir Al-Khaubawiy terdapat sebuah riwayat tentang keutamaan Bulan Rajab.

Diriwayatkan dari Sahabat Anas bin Malik r.a, bahwasannya ia berkata, suatu ketika aku bertemu Mu’adz bin Jabal, kemudian aku bertanya padanya, “Dari mana engkau wahai Mu’adz?”

“Aku baru berjumpa dengan Kanjeng Nabi Muhammad SAW,” jawabnya.

Aku kembali bertanya padanya, “Apa yang engkau dengar dari beliau?”

“Aku mendengar, barang siapa yang mengucapkan kalimat laa ilaha illallah, maka dia akan masuk surga. Dan barang siapa yang berpuasa di bulan Rajab dengan mengharap ridho Allah, maka dia akan masuk surga,” jelas Mu'adz bin Jabal.

Hadis di atas adalah salah satu riwayat yang menjelaskan tentang keutamaan Bulan Rajab. Masih banyak Hadis lain yang senada. Pada dasarnya Bulan Rajab adalah salah satu bagian dari Asyhurul Hurum, yakni bulan-bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Selain riwayat di atas, disertakan pula ada riwayat dari Anas bin Malik, bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda:

فِي الْجَنَّةِ نَهْرًا يُقَالُ لَهُ رَجَبٌ ، أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ ، وَأَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ ، مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنْ رَجَبٍ سَقَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ ذَلِكَ النَّهْرِ

“Di dalam surga terdapat sungai yang disebut dengan Rajab, airnya lebih jernih dari susu dan lebih manis dari madu. Barang siapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka Allah ‘Azza wa Jalla akan memberinya minum dari sungai tersebut (di Akhirat).” (HR. Imam Baihaqi)

Jika bulan Rajab adalah bulan mulia, yang di dalamnya terdapat keistimewaan digandakan 70 kali pahalannya bagi siapa yang beramal baik, demikian pula berlaku bagi yang berbuat keburukan. Namun, bagaimanapun bulan Rajab ini menjadi momen bagia seorang hamba untuk memperbaiki diri, bertaubat dan bersiap untuk menyambut bulan Ramadhan.

Dalam keterangan lainnya, dalam Kitab Durratun Nasihin, disebutkan ada satu riwayat Hadis yang berbunyi berikut ini:

اِنْ اَرَدْتُمُ الرَّاحَةَ وَقْتَ الْمَوْتِ مِنَ الْعَطْشِ وَالْخُرُوْجَ مَعَ الْإِيْمَانِ وَالنَّجَاةَ مِنَ الشَّيْطَانِ فَاحْتَرِمُوْا هٰذِهِ الشُّهُوْرَ كُلَّهَا بِكَثْرَةِ الصِّيَامِ وَالنَّدَمِ عَلٰى مَاسَلَفَ مِنَ الْآثَامِ وَاذْكُرُو اخَالِقَ الْاَنَامِ تَدْخُلُوا جَنَّةَ رَبِّكُمْ بِاسَّلَامِ

“Apabila kalian ingin terhindar dari haus ketika waktu kematian, keluar dari dunia dengan membawa iman, selamat dari setan, maka muliakanlah bulan-bulan ini (Dzulqo'dah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab) dengan memperbanyak puasa dan menyesal atas dosa-dosa yang telah lalu dan berdzikirlah kepada Sang Pencipta manusia, maka kalian akan masuk surga dengan selamat.”

Selain itu, ada juga sebuah riwayat dari Siti Aisyah r.ha, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

كُلُّ النَّاسِ جُيَّاعٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ اِلَّا الْأَنْبِيَاءَ وَاَهْلِيْهِمْ وَصَائِمَ رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَرَمَضَانَ فَاِنَّهُمْ شُبَّاعٌ لَاجُوْعَ لَهُمْ وَلَاعَطْشَ

“Semua manusia besok di Hari Kiamat semua merasa lapar, kecuali para nabi dan para keluarganya dan orang yang berpuasa di bulan Rajab, bulan Sya'ban dan di bulan Ramadan. Maka sesungguhnya mereka itu semua kenyang, tidak merasa lapar dan dahaga.”

Tidak ada keraguan sama sekali tentang keutamaan bulan Rajab, sebagaimana keterangan di atas dan berbagai riwayat lain. Rasulullah SAW juga pernah menyebutkan bahwa sesungguhnya ada empat bulan yang dimuliakan, Asyhurul Hurum, tiga di antaranya berurutan, yakni Dzlqo'dan, Dzulhijjah, Muharram, dan satu terpisah yaitu Rajab. Tentunya, di bulan-bulan mulia itu, amal kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya, sebagaimana pula sebaliknya, perbuatan buruk.

Mungkin beberapa riwayat Hadis tersebut ada yang diragukan status kredibelitasnya, tetapi itu semua dikuatkan dengan ada riwayat shahih yang menerangkan bahwa bulan Rajab adalah termasuk bulan yang benar-benar dimuliakan oleh Allah SWT. Jadi, berpuasa di bulan Rajab merupakan amal baik yang juga patut untuk dilakukan. Wallahu 'Alam bis Showab. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 13 Februari 2021. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Editor: Hakim