Kisah Gus Miek yang Sering Pinjam Uang

 
Kisah Gus Miek yang Sering Pinjam Uang

LADUNI.ID, Jakarta - Kisah kewalian Gus Miek ini diceritakan oleh seorang pedagang pasar yang ada di Karangan, Trenggalek. Pedagang ini kebetulan memang masih saudara Gus Miek dari jalur KH Djazuli Utsman terutama dari jalur Mayan, Kediri. Saking dekatnya Gus Miek dan pedagang ini, hingga nama anak-anak dari pedagang ini yang memberikan nama adalah Gus Miek.

Ketika masih hidup, Gus Miek yang kerap ziarah ke Makam Mbah Mesir di Durenan Trenggalek, atau sedang menghadiri Jantiko Mantab sering mampir ke toko pedagang ini. Selain bersilaturahmi untuk menanyakan kabar dari saudara Gus Miek yang ada di Trenggalek, Gus Miek ternyata juga kerap berhutang uang kepada pedagang satu ini.

"Gus Miek itu sering mampir dan pinjam uang. Biasanya sekarang pinjam, besok sudah dikembalikan. Ada santri yang mengantarkan uang ke sini," kata dia.

Keanehan selalu muncul karena tiap kali pinjam uang, Gus Miek selalu bilang kehabisan uang untuk pulang ke Kediri. Namun besoknya santrinya selalu mengembalikan uang dengan kondisi persis seperti yang dipinjam Gus Miek.

"Kan dulu di pasar, uang saya gendeli (ditali jadi satu) dikareti gitu, ada yang seribuan ada lima ribuan. Biasanya Gus Miek tidak ngitung, tapi besoknya ya uangnya posisinya tetap karetan gitu persis seperti yang kemarin saya kasihkan. Seperti tidak digunakan uangnya itu. Dan selalu saja begitu, sampai tak titeni (saya ingat-ingat), pernah satu lembar uang saya coret bolpoin. Besoknya uang yang saya coret itu juga ikut kembali ke sini," ujarnya keheranan.

Padahal, Gus Miek ketika datang dan berhutang tidak selalu menggunakan mobil pribadi. Sering kali Gus Miek datang dengan mengendarai bus sehingga uang itu harusnya digunakan untuk membayar bus untuk pulang ke Kediri.