Ziarah di Makam KH. Asy'ari, Muasis Pesantren APIP Kaliwungu

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam KH. Asy'ari, Muasis Pesantren APIP Kaliwungu

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - KH. Asy’ari merupakan ulama besar yang kharismatik pada dekade tahun 1781-an di daerah Kaliwungu khususnya dan Kendal pada umumnya. Kepopuleran Kiai Asy’ari disebabkan metode dakwah yang unik, menarik dan kontroversial. Kemampuannya mengajak masyarakat yang mulanya primitif dan awam terhadap masalah keagamaan, terutama ajaran Islam, menjadi masyarakat yang agamis dan religius.

Kepribadian beliau yang sederhana dan kharismatik sangat disegani oleh masyarakat, sehingga namanya selalu dikenang hingga sekarang. Perjuangan dakwahnya sudah semestinya diteladani, diteruskan dan ditumbuhkembangkan.

Profil
Kiai Asy’ari dilahirkan di Wanantara Yogyakarta, kira-kira pada tahun 1746 dengan nama yang cukup singkat, yaitu Asy’ari bin Ismail bin H. Abdurrahman bin Ibrahim. Dari garis silsilahnya, menurut salah satu sumber, Kiai Asy’ari Asy’ari masih termasuk keluarga Sayyidina Ali, dan dengan Nabi Muhammad SAW bertemu pada keluarga Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab.

Kiai Asy’ari dibesarkan dan hidup pada masa kerajaan Mataram Islam, semenjak kecil ia mendapatkan didikan yang cukup keras di kedalaman Keraton Ngayogyakarta, dengan harapan kelak nantinya bisa meneruskan perjuangan dakwah Islam seperti yang dilakukan para waliyullah, auliya' dan para syuhada'. Pada masa itu Kiai Asy’ari belajar membaca dan menulis dari para ulama, kiai dan tokoh agama yang ada di lingkungan kerajaan Mataram Islam.

Lokasi Makam
Makam kiai Asy’ari atau kiai Guru berada di Jabal, sebelah selatan desa Protomulyo atau protowetan Kaliwungu, ditempatkan pada sebuah bangunan rumah yang besar dan indah serta dilengkapi dengan air untuk bisa dipergunakan berwudhu. Menandakan bahwa Kiai Asy’ari adalah seorang tokoh ulama yang sangat dihormati.

Haul
Haul KH. Asy’ari  atau kiai Guru diperingati pada bulan Syawal. Haul beliau diperingati di Makam Jabal yang berada di Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kendal.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah
Makam Kiai Asy’ari atau kiai Guru banyak dikunjungi para peziarah. Tak hanya datang dari wilayah Kendal saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makam beliau berada di Makam Jabal yang berada di Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kendal.

Ada keyakinan bagi peziarah yang datang ke sana bahwa dengan berziarah dan berdoa di makam Kiai Asy’ari', maka segala hajatnya pasti akan terkabul. Bahkan bagi beberapa kalangan, mereka meyakini bahwa karomah dari Kiai Asy’ari bisa meningkatkan derajat, diberi kemudahan dalam mencari mata pencaharian, dan dibukakan pikirannya dan hatinya untuk mendapatkan ilmu baik ilmu agama maupun ilmu dunia. Karena itu tak jarang yang datang ke sana adalah orang-orang dari golongan pejabat, para santri. Selanjutnya bagi para pedagang, berdoa di makam ini konon adalah jaminan kesuksesan dalam usaha yang dijalankannya.

Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Kendal di antaranya:
Kerupuk Petis, Kerupuk Tayamum, Emping Bandeng, Getuk Goreng, Kerupuk Rambak, Keripik Buah, Payung Kertas, Gerabah