Penjelesan Waliyullah Menurut Ibnu Athaillah
LADUNI.ID, Jakarta - Setiap rasul mengandung sifat kerasulan, kenabian, dan kewalian. Hanya saja setelah Nabi Muhammad SAW, sifat kenabian dan kerasulan tertutup. Pintu terbuka hingga kini adalah kewalian.
Sifat kewalian masih melekat pada beberapa orang di tengah-tengah kita. Kalau para nabi dan rasul bersifat makshum (terjaga dari maksiat), maka para wali Allah bersifat mahfuzh (selalu dalam bimbingan Allah baik dalam taat maupun dalam khilaf).
Syekh Ibnu Athaillah mengatakan bahwa Allah menyatakan sebagian wali-Nya dan menyembunyikan sebagian lain di tengah masyarakat. Tetapi semua wali-Nya menjadi tanda bagi masyarakat atas kehadiran-Nya.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Rp199.000
Rp60.000
Rp449.000
Memuat Komentar ...