Risiko Pornografi terhadap Kualitas Hidup
LADUNI.ID, Medan - Pornografi adalah semua bentuk gambar, video, cerita dan lain-lain yang menampilkan tindakan pencabulan ataupun ekploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan masyarakat.[1]
Hukumnya: haram bila disertai dengan syahwat.[2]
أَمَّا النَّظَرُ بِشَهْوَةٍ فَحَرَامٌ قَطْعًا لِكُلِّ مَنْظُورٍ إلَيْهِ مِنْ مَحْرَمٍ وَغَيْرِهِ غَيْرِ زَوْجَتِهِ وَأَمَتِهِ شَرْحُ م ر قَالَ ع ش عُمُومُهُ يَشْمَلُ الْجَمَادَاتِ فَيَحْرُمُ النَّظَرُ إلَيْهَا بِشَهْوَةٍ --أنظر سليمان البجيرمي، التجريد لنفع العبيد، المكتبة الإسلامية-تركيا، ج، 3، ص. 326
Saya pribadi sulit membayangkan jika ada orang yang berhasil melihat pornografi tanpa naiknya syahwat apalagi pada kategori video, sebab dalam kegiatan ini mata akan menangkap informasi tersebut lalu akan di kirimkan ke otak melalui syaraf, untuk didikonsumsi. Lagian, jika niatnya tidak ingin menyenangkan diri, lantas untuk apa?
Risiko terhadap Kualitas Hidup
Dalam dunia public health, hal ini memang masih menjadi perdebatan. Kelompok yang pro mengatakan bahwa aktivitas tersebut sangat berisiko pada kesehatan. Sedangkan kelompok yang kontra terhadap pernyataan bahaya tersebut mengatakan hal yang sebaliknya.
Salah satu pejuang antipornografi yang juga merupakan salah satu orang yang berpengaruh di gereja Mormon mengatakan “We do need to see this like avian flu, or cholera, or diphtheria, or polio,” (kami melihat ini semacam AI/flu burung, cholera, diphteri, atau polio) pada tahun 2016, “It needs to be eradicated” (jadi ini perlu diberantas karena sangat bahaya dan cepat mewabah). Di antara yang memberi pernyataan serta menolak keras keberadaan yang berbau pornografi adalah Utha, kansas, idaho, dan lain-lain.[3]
Jadi, diharapkan perbedaan pendapat tersebut tidak mengurangi keseriusan kita dalam memahami ini. Apalagi kita sebagai muslim tentu harus lebih tegas dan lebih berhati-hati terhadap segala hal yang dapat mencederai keimanan kita.
- Baca juga: Indonesia Darurat Pornografi, Pemerintah Canangkan Desa dan Kelurahan Bebas Pornografi Anak
Di antara resiko yang mungkin saja terjadi saat mengkonsumsi film porno:
- Terganggunya kualitas dan kesejahteraan hidup
- Kecanduan internet untuk mengakses konten sejenis
- Obsesif kompulsif (rasa gelisah, takut, khawatir, gangguan mental,sosial dan lain-lain)
- Ketergantungan pornografi
- Kekerasan sekssual, dan lain-lain.[4]
Kekerasan seksual bisa saja dilakukan orang yang sering melihat video, cerita ataupun gambar pornografi, karena tidak sedikit di antara konten tersebut yang dilengkapi dengan keterangan, seperti; hubungan seks antara guru dan murid, anak dengan orang tua, sesama teman, grup, dan lain-lain.[5]
Pada poin “kecanduan internet untuk mengakses konten sejenis” saya teringat dengan sebuah tulisan yang pernah diposting oleh Kiyai Najih Ibn Abdil Hameed di laman Facebook beliau. Di mana beliau menuliskan, “Hp mahal harga 5jt dipegang dan dimainkan hanya untuk berlangganan video porno”.
Na’udzubillaah. Bukankah hal ini akan mengganggu pikiran dan tentunya menurunkan derajat dan kesejahteraan, di mana waktu, dan uang habis secara percuma dan sia2?.[6]
Dengan demikian, mari kita sama-sama memberikan eduksi terhadap anak-anak kita, kerabat dan juga orang lain pada umumnya. Dengan harapan edukasi yang diberikan sedini mungkin dapat memberikan dampak positif kedepannya.(*)
***
Penulis: Yuman F. Hasibuan
Editor: Muhammad Mihrob
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...