Cetak Jurnalis Muda, Metro TV Latih Santri Ponpes Al-Ittihad Cianjur

 
Cetak Jurnalis Muda, Metro TV Latih Santri Ponpes Al-Ittihad Cianjur
Sumber Gambar: Wandi Ruswannur/Dok. Laduni.ID

LADUNI.ID, Cianjur - Sebanyak 250 dari 3200 santri di Pondok Pesantren Al Ittihad, Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendapat pelatihan jurnalistik dari program Metro TV berbagi.

Pelatihan Jurnalistik digelar di aula pondok pesantren dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan membatasi jumlah peserta, yaitu hanya 250 dari 3.200 jumlah total santri.

"Lima langkah yang dapat kita tempuh untuk menggapai cita-cita. Yang pertama ialah berani bermimpi besar, nothing is impossible," kata CEO Media Group News, Mohammad Mirdal Akib, di acara lokasi, Jumat (26/3/2021).

Selain memperkenalkan jurnalis sebagai salah satu pilihan profesi, pelatihan ini jiga digelar dengan tujuan meningkatkan literasi media para santri agar bijak memilah informasi.

Adapun Pelatihan Jurnalistik ini menghadirkan tiga narasumber yang berpengalaman di bidangnya dengan dipandu langsung oleh Head of Corporate Communications Media Group News, Fifi Aleyda Yahya.

Materi pelatihan pertama dibawakan oleh Head of Media Academy, Andi Setia Gunawan yang membagikan pentingnya verifikasi dalam pekerjaan jurnalistik. Andi menekankan jurnalis tidak akan membagikan informasi apabila informasi tersebut belum terverifikasi kebenarannya.

Materi pelatihan selanjutnya disajikan langsung oleh jurnalis senior, Budiyanto yang saat ini menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Medcom.id. Budiyanto membagikan pengalaman bagaimana suka duka serta pengalaman sebagai juru kamera yang dituntut untuk menyampaikan informasi dengan gambar yang berbicara di segala situasi.

Sementara itu Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ittihad, KH Kamali Abdul Ghani yang juga Rois Syuriah PCNU Kabupaten Cianjur, mengaku terbantu dengan adanya pelatihan jurnalistik ini. Ia menyebut literasi media sangat dibutuhkan oleh generasi muda yang mudah terpapar oleh banjirnya informasi dari sumber yang belum pasti kebenarannya. Dengan literasi media yang cakap diharapkan santri dapat mempunyai filter otomatis dalam menerima informasi dari media.

"Tidak hanya itu, pelatihan jurnalistik ini juga diharapkan mampu membantu meningkatkan kemampuan linguistik para santri yang dapat menunjang profesi pendakwah serta penulis yang menjadi pilihan profesi populer di antara para santri," tutupnya.(*)

***

Pewarta: Wandi Ruswannur
Editor: Muhammad Mihrob