Hikmah Memuliakan Tamu dan Tidak Berkeluh Kesah karena Kedatangannya

 
Hikmah Memuliakan Tamu dan Tidak Berkeluh Kesah karena Kedatangannya
Sumber Gambar: Freepik, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Ada yang memberi nasihat, jangan membiasakan menutup pintu dengan tujuan biar tidak ada tamu yang datang! Apalagi menutup jalan dengan memasang portal. Kenapa?

Penjelasan berikut ini mungkin bisa menjadi petunjuk terkait dengan alasan tersebut.

Dikisahkan ada seorang perempuan mengeluh kepada Rasulullah SAW karena perilaku suaminya. Suaminya itu selalu mengundang orang-orang datang ke rumahnya dan menjamunya, sehingga tamu-tamu tersebut menyebabkan sang istri menjadi repot dan merasa kelelahan. Namun saat itu ia tidak mendapatkan jawaban apa pun dari Rasulullah SAW tentang hal itu.

Setelah beberapa waktu, Rasulullah SAW pergi ke rumah pasangan suami-istri tersebut, lalu Rasulullah SAW berkata kepada sang suami, "Sesungguhnya aku adalah tamu di rumahmu hari ini."

Betapa bahagianya sang suami mendengar ucapan Rasulullah SAW tersebut. Maka dia segera menghampiri istrinya untuk mengabarkan bahwa tamu hari ini adalah Rasulullah SAW. Sang istri pun merasa bahagia karena kabar tersebut. Ia pun segera memasak makanan yang lezat dan nikmat. Semuanya dilakukan dan disiapkan dengan penuh rasa bahagia dalam hatinya.

Ketika Rasulullah SAW akan pergi dari rumah itu, beliau berkata kepada sang suami:

عِنْدَمَا أَخْرُجُ مِنْ بَيْتِكَ دَعْ زَوْجَتَكَ تَنْظُرْ إِلَى الْبَابِ الَّذِيْ أَخْرُجُ مِنْهُ

"Ketika aku akan keluar nanti dari rumahmu, panggil istrimu dan perintahkan dia untuk melihat ke pintu tempat aku keluar."

Lalu, sebagaimana diperintahkan itu, sang istri melihat Rasulullah SAW keluar dari rumahnya diikuti oleh binatang-binatang melata, seperti kalajengking dan berbagai binatang yang berbahaya lainnya di belakangnya. Terkejutlah sang istri dengan apa yang dilihat di depannya.

Lanjutan Hadis di atas:

فَقَالَ لَهَا رَسُوْلُ اللهِ هَكَذَا دَائِمًا عِنْدَمَا يَخْرُجُ الضُّيُوْفُ مِنْ بَيْتِكِ يَخْرُجُ كُلُّ الْبَلَاءِ وَالضَّرَرِ وَالدَّوَابِ مِنْ مَنْزِلِكِ

Maka Rasulullah SAW bersabda, "Seperti itulah yang terjadi setiap kali tamu keluar dari rumahmu, maka keluar pulalah segala bala, bahaya dan segala binatang yang membahayakan dari rumahmu." (HR. Ad-Dailami)

Perihal inilah hikmah memuliakan tamu dan tidak berkeluh kesah karena kedatangannya. Rumah yang banyak dikunjungi tamu adalah rumah yang dicintai oleh Allah.

Begitu indahnya rumah yang selalu terbuka untuk anak kecil atau orang dewasa. Rumah yang di dalamnya turun rahmat dan berbagai keberkahan dari langit.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

إِذَا أَرَادَ اللهُ بِقَوْمٍ خَيْرًا أَهْدَى لَهُمْ هَدِيَّةً

"Jika Allah menginginkan kebaikan terhadap suatu kaum, maka Allah akan memberikan hadiah kepada mereka."

Mendengar hal itu para sahabat lalu bertanya, "Hadiah apakah itu, ya Rasulullah?" Kemudian beliau bersabda:

 اَلضَّيْفُ يَنْزِلُ بِرِزْقِهِ، وَيَرْتَحِلُ بِذُنُوْبِ أَهْلِ الْبَيْتِ

"Tamu akan menyebabkan turunnya rezeki untuk pemilik rumah dan  menghapus dosa-dosa penghuni rumah."

Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda:

كُلُّ بَيْتٍ لَا يَدْخُلُ فِيْهِ الضَّيْفُ لَا تَدْخُلُهُ الْمَلَائِكَةُ

"Rumah yang tidak dimasuki tamu (tidak ada tamu), maka Malaikat Rahmat tidak juga akan masuk ke dalamnya."

Disebutkan pula bahwa tamu adalah penunjuk jalan menuju surga. Rasulullah SAW bersabda:

اَلضَّيْفُ دَلِيْلُ الْجَنَّةِ

"Tamu adalah penunjuk jalan menuju surga."

Demikian itu berhubungan pula dengan Hadis berikut itu:

وَقَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya." (HR. Bukhari)

Mungkin beberapa Hadis di atas berstatus dhoif, tetapi tidak sedikit ulama yang mengatakan bahwa dalam konteks Fadhoilul A'mal atau terkait dengan keutamaan-keutamaan dalam beramal baik, maka Hadis yang statusnya demikian itu tidaklah dilarang untuk digunakan. Semoga bermanfaat. Wallahu 'Alam. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 21 Mei 2021. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Editor: Hakim