Imam Abu Hanifah dan Tetangga Pemabuk

 
Imam Abu Hanifah dan Tetangga Pemabuk
Sumber Gambar: Foto (ist)

Laduni.ID Jakarta - Di Kufah Imam Abu Hanifah mempunyai tetangga yang pekerjaannya jadi tukang sepatu.

Saat malam tiba, dia beranjak pulang kerumahnya sambil membawa daging untuk dimasak atau ikan untuk digoreng.

Kesukaannya adalah minum khomer, sambil menuangkan air dia bernyanyi.

Baca Juga: Biografi Abu Hanifah

"Mereka telah menelantarkanku dan para pemuda, demi hari yang busuk dan menutup celah"

Sambil minum dia terus melanjutkan nyanyiannya hingga ia terlelap tidur, Imam Abu Hanifah setiap malam saat sholat malam selalu mendengar rintihannya

Hingga suatu hari Imam Abu Hanifah mendengar kabar bahwa dia kena razia polisi keliling kemudian dijebloskan kepenjara.

Usia sholat Shubuh, imam Abu Hanifah segera bergegas menaiki kudanya menuju istana Raja dengan tujuan minta dizinkan agar dibebaskan.

Sang Raja kemudian memerintahkan para prajurit untuk mengizinkan Imam Abu Hanifah masuk istana dengan menaiki kudanya dan mengawalnya sampai turun dikarpet yang telah disediakan.

Baca Juga: Fiqh Zakat Fitrah #6: Menurut Imam Abu Hanifah 

Kemudian imam abu hanifah berkata;

"Tadi malam tetangga saya tukang sepatu kena razia polisi keliling, wahai Raja, mohon lepaskanlah".

"Siap " jawab Raja

Kemudian Raja berkata; "Lepaskanlah tukang sepatu itu dan juga lepaskan semua orang yang kena Razia malam itu".

Ketika Imam Abu Hanifah pulang, tukang sepatu itu membuntuti dibelakang, kemudian imam Abu Hanifah berkata kepadanya, apakah saya telah menelantarkanmu?

Baca Juga: Ketika Syekh Abdul Qadir Jailani Menangis Tersungkur Saat Bertemu Pemabuk Berat

"Tidak, bahkan anda melindungi saya, semoga Allah membalas kebaikanmu karena telah memulyakan tetangga" jawab tukang sepatu.

Kemudian tukang sepatu tersebut tobat dari kelakuan buruknya.

Sumber: Ayyuhal Jarr
Oleh: El-Fatih