Kisah Keluarga di Kaleng Biskuit Khong Guan

 
Kisah Keluarga di Kaleng Biskuit Khong Guan
Sumber Gambar: Foto (ist)

Laduni.ID Jakarta - Seperti diketahui kaleng biskuit Khong Guan begitu melegenda hingga dikenal banyak kalangan. Paling banyak orang tahu tentang lukisan ibu dan dua anaknya yang sedang menikmati teh dan biskuit di kaleng tersebut. Tetapi, banyak yang bertanya-tanya kenapa tidak ada ayah dalam lukisan itu dan dimana dia?

Akhirnya keberadaan bapak dari keluarga yang ada di Kaleng Khong Guan terungkap sudah. Melansir ladybirdflyawayhome.com, dijelaskan ternyata bapaknya kedua anak tersebut tidak hilang melainkan sedang pergi bekerja.

Baca Juga: Ashabul Kahfi #7: Kala Tamlikha Mencari Roti

Berdasarkan informasi yang dihimpun, gambar keluarga Khong Guan yang legendaris itu berasal dari Telling the Time (Ladybird Learning to Read Books) terbitan Ladybird Book Ltd karya seorang ahli pendidikan anak M.E. Gagg dengan ilustrasi yang indah oleh Harry Wingfield yang terbit pada tahun 1962.

Selain itu, dalam buku aslinya di samping gambar keluarga tanpa bapaknya itu tertulis, "At four o'clock we have our tea," tulis keterangannya.

Kemudian, pada gambar selanjutnya ada sosok Bapaknya yang baru saja pulang ke rumah setelah pulang dari tempat kerja, "At six o'clock Daddy comes home," tulis keterangan dalam buku.

Dia datang dua jam setelah Ibu dan kedua anaknya tersebut menyantap makanan di meja makan. Terlihat kedua anaknya yang diketahui bernama Peter dan Jane itu berlari ke arahnya saat melihat Bapaknya pulang.

Di dalam buku tersebut digambarkan kegiatan keluarga Peter dan Jane mulai dari pagi sampai malam sebagai berikut :

At eight o'clock we have our breakfast (Pukul delapan kami sarapan)

At nine o'clock the postman knocks (At nine o'clock the postman knocks)

At ten o'clock the milkman comes (Pukul sepuluh tukang susu dating)

At eleven o'clock we go out shopping (Pukul sebelas kami pergi berbelanja)

At twelve o'clock Mummy cooks the dinner (Pukul dua belas Mummy memasak makan malam)

At one o'clock we have our dinner (Pada jam satu kami makan malam)

At two o'clock we go for a walk (Jam dua kita jalan-jalan)

At three o'clock we sail our boats (Pada pukul tiga kami berlayar dengan perahu kami)

At four o'clock we have our tea (Pukul empat kami minum the)

At five o'clock we feed Tibby and Mike (Pukul lima kami memberi makan Tibby dan Mike)

At six o'clock Daddy comes home (Pukul enam ayah pulang comes)

At seven o'clock we go to bed (Jam tujuh kita tidur)

At half past seven we are asleep (Jam setengah tujuh kita sudah tidur)

Seperti diketahui, pelukis gambar Khong Guan adalah Bernardus Prasodjo. Dalam sebuah video yang diunggah ANTARA News di YouTube, Bernardus menuturkan alasan tidak adanya sosok Bapak dalam gambar tersebut.

Baca Juga: Ashabul Kahfi #8: Dialog penjual Roti dengan Tamlikha

Bernadus mengaku sebenarnya dia tidak tahu persis alasan ketiadaan sosok Bapak dalam gambar itu. Meski demikian ia memiliki sebuah teori, "Menurut saya itu cara untuk mempengaruhi ibu rumah tangga supaya membeli. Jadi yang penting ada ibunya di situ. Karena yang belanja ibunya kok," jawab Bernardus.

Bernardus menjelaskan proses pembuatan gambar itu. Awalnya ia membuat sketsa dengan komposisi gambar sesuai pesanan, "Kita sketch dulu. Kira-kira seperti ini mau gak. Sampai sudah setuju kira-kira komposisinya seperti itu, baru kita lukis," ujarnya.

Dia menuturkan, lukisan itu dia buat sekitar tahun 1970-an. Waktu itu, dia mendapat pesanan untuk gambar itu dari sebuah perusahaan separasi film, "Mereka pesan banyak sekali gambar ke saya. Salah satunya Khong Guan itu," kata Bernardus.

Adapun inspirasinya adalah sebuah potongan gambar dari sebuah majalah yang sudah lusuh. Dia diberi contoh gambar itu, lalu mengikuti arahan yang diberikan pihak pemesan agar sesuai dengan keinginan mereka.

Menurut Bernardus, gambar yang sampai saat ini menghiasi kaleng biskuit Khong Guan itu tidak banyak berbeda dengan gambar contoh yang disodorkan padanya, "Ya cuma ini bajunya warna kuning, yang ini merah. Kemudian anaknya yang ini rada digeser ke mari, yang ini jadi pegang biskuit. Ya begitu aja," papar dia.

Baca Juga: Ini Roti Favorit Rasulullah dan Dinasti Abbasiyah

Pada akhirnya potongan gambar majalah yang lusuh itu terungkap, kemungkinan besar saat itu dirinya tidak mengetahui kalau gambar tersebut berasal dari Ladybird Book karya M.E. Gagg dan Harry Wingfield. Kini sosok Bapak dari keluarga itu juga telah diketahui setelah sekian lama menjadi misteri yang tak terpecahkan.

Sumber :ladybirdflyawayhome.com, dan hai.grid.id
Editor: Nasirudin Latif