Karomah Sang Kiyai: Sepenggal Kenangan Bersama AG. Dr. KH. Sanusi Baco, Lc (bagian 2)

 
Karomah Sang Kiyai: Sepenggal Kenangan Bersama AG. Dr. KH. Sanusi Baco, Lc (bagian 2)
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Dalam catatan saya, hari Rabu tanggal 23 Juni 2021 persis telah 40 hari kepergian al-‘Allaamah  Anregurutta Dr. KH. Muh. Sanusi Baco, Lc Allahuyarham. Banyak kisah menarik yang telah diulas oleh beberapa tokoh tentang beliau, tapi melalui tulisan singkat ini saya mencoba melukiskannya dalam perspektif yang berbeda sebagai kelanjutan tulisan yang pernah saya uraikan tentang karamah Allahuyarham Anregurutta Dr. KH. Muh. Sanusi Baco, 4 hari setelah kepergiannya.

Tanpa disengaja, karamah tersebut saya saksikan saat kami mengadakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa (PPUW) pada Bulan Rabiul Awal 1437 H bertepatan dengan Tahun 2016 M dengan menghadirkan Anregurutta sebagai pembawa hikmah maulid.

Kedatangan beliau di Pondok disambut dengan meriah oleh para santri dengan lantunan shalawat badar. Ribuan pasang mata pun memandang kedatangan Anregurutta tersebut termasuk diantaranya para orang tua santri yang sengaja memang diundang untuk menghadiri acara tersebut. Beberapa pejabat pun turut hadir pada acara akbar ini antara lain Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Sulsel bapak drs. H. Suyahdi Sallu, Kepala kantor Kementerian Agama Kab. Sidrap Bapak Drs. H. kaharuddin Aras dan Wakil Bupati Sidrap yakni Bapak Ir. H. Dollah Mando yang diundang secara khusus untuk mewakili pemerintah daerah.

Singkat cerita, saat acara akan segera dimulai Anregurutta duduk berdampingan dengan Bapak Ir. H. Dollah Mando yang saat itu saya duduk tidak terpaut jauh dari mereka berdua. Mereka berdua pun berbincang-bincang dengan santai. Sesekali Anregurutta menyapa Pak Dollah Mando dengan panggilan Pak Bupati padahal beliau saat itu hanya sebagai Wakil Bupati dan yang menjadi Bupati saat itu adalah H. Rusdi Masse.

Peringatan maulid pun berlangsung dan 2 sambutan mengawali acara Hikmah Maulid yakni Sambutan Pimpinan PPUW yang disusul sambutan Bupati Sidrap yang diwakili oleh Bapak Wakil Bupati Sidrap, Ir. H. Dolla Mando.

Setelah sambutan Wakil Bupati, master of ceremony (mc) pun mempersilahkan Anregurutta untuk mengisi mimbar yang telah disiapkan untuk membawakan hikmah maulid.

Dengan tenang Anregurutta pun berjalan ke atas panggung dan naik mengisi mimbar. Anregurutta mengawali ceramahnya dengan menyampaikan penghormatan kepada Wakil Bupati dan berkata yang terhormat Bapak Bupati Sidenreng Rappang dan stop sampai disitu (tidak dilanjutkan dengan kalimat yang dalam hal ini diwakili oleh Wakil Bupati).

Mendengar Anregurutta menyapa Pak Dollah dengan panggilan Bupati saat itu saya berpikir sederhana bahwa sejatinya dalam sebuah acara jika pemerintah daerah diundang pastilah disitu ada memang Bupati meskipun bukan Bupati yang hadir karena diwakili. Apalagi yang datang adalah Wakil Bupati, tentu pada hakekatnya acara tersebut dihadiri oleh Bupati.

Tetapi pada saat ceramah hikmah maulid Anregurutta berjalan yang tentu sering disertai dengan humor, Anregurutta tidak hanya sekali atau 2 kali menyapa Pak Dollah sebagai Bupati tapi seingat saya ada beberapa kali. Sementara sekalipun tak pernah saya mendengar Anregurutta menyebut Wakil Bupati. Dan saat itu saya mulai berpikir bahwa jangan-jangan Pak Dollah Mando ini betul-betul akan menjadi Bupati nantinya. Dan saat itu saya lantas berpikir bahwa mungkin Anregurutta memanggil Pak Dollah dengan panggilan Bupati adalah doa semoga beliau suatu saat bisa menjadi Bupati Sidrap.

Waktu pun terus berjalan dan tahun 2018 dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan dan Sidrap salah satu daerah yang menyelenggarakan pesta demokrasi itu.

Kontestasi politik ini pun berjalan dengan melibatkan 2 pasang kontestan yakni nomor urut 1 pasangan Hj. Fatmawati Rusdi (sekarang Wakil Walikota Makassar) dengan H. Abd. Majid dengan sebutan kerennya FATMA (Fatmawati Majid) berkompetisi melawan rivalnya pasangan nommor urut 2 Ir. H. Dolla Mando dengan Ir. H. Mahmud Yusuf yang mengambil jargon DOAMU (Dolla Mando Mahmud Yusuf).

Kontestasi politik ini pun berakhir dengan menempatkan pasangan nomor urut 2 Ir. H. Dolla Mando dan Ir. H. Mahmud Yusuf sebagai pemenang Pilkada Kab. Sidrap periode 2018-2023 dengan keunggulan perolehan suara yang cukup telak yakni 61% berbanding 39%.

Bulan September 2018, Bupati Sidrap H. Rusdi Masse yang mencalonkan diri menjadi Anggota DPR RI dan menurut aturan, jabatannya sebagai Bupati harus ditinggalkan yang otomatis pula akan diisi oleh Wakilnya Ir. H. Dolla Mando. Dan Sejak saat itu, Ir. H. Dolla Mando pun resmi menjadi Pelaksana tugas Bupati Sidrap yang kemudian beliau melanjutkan jabatan tersebut tidak lagi sebagai Pelaksana tugas Bupati tetapi menjadi Pejabat Bupati Defenitif setelah dilantik pada tangga 31 Desember 2018 bersama pasangannya Ir. H. Mahmud Yusuf sebagai Wakil Bupati.

Sekitar 3 tahun sudah jabatan Bupati itu dijalankan Ir. H. Doll mando, Anregurutta pun dipanggil menghadap kehadirat ilahi. Saya pun berani berkesimpulan bahwa Anregurutta memang memiliki karamah yang luar biasa. Beliau mampu memprediksi sesuatu yang akan terjadi pada diri manusia. Hal ini sejalan dengan Firman Allah SWT dalm QS. An-Nahl ayat 43 dan Q.S. Al-Anbiya ayat 7:

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ.

Artinya: “Maka bertanyalah pada ahli zikir jika engkau tidak mengetahui.”

Maksud ahli zikir dalam ayat diatas adalah ulama sekelas Anregurutta. Betapa tidak, hubungan ulama dengan Sang Khaliq itu sangatlah dekat sehingga bahasa-bahasa yang keluar dari lisan mereka adalah bahasa yang tidak didasari hawa nafsu tetapi bahasa yang keluar atas bimbingan dan petunjuk dari Allah SWT.  Maka tentunya tak bisa disangkal siapa pun bahwa Anregurutta Sanusi Baco adalah salah satu diantara ulama yang menempati maqam itu.

Panggilan Bupati pada Pak Dollah 2 tahun sebelum terpilih betul menjadi Bupati dan akhirnya menjadi sebuah kenyataan adalah hal yang lumrah bagi seorang ulama sekelas Anregurutta Sanusi. Dan ini sering dijumpai tidak hanya pada Anregurutta saja tetapi juga ulama-ulama yang lain meskipun peristiwa dan kasusnya tidak persis sama alias berbeda-beda.

Demikian sepenggal kenangan saya bersama Anregurutta Dr. KH. Muh. Sanusi baco, Lc. Semoga tulisan ini bisa memotivasi kita semua untuk menapaki jalan-jalan yang penuh keindahan yang telah dilalui Anregurutta dalam mengisi kehidupannya di dunia yang fana ini. Dan sebagai manusia biasa, tentu Anregurutta juga tidak luput dari kekhilafan olehnya itu sangat patut kiranya bagi kita mendoakan beliau agar diampuni segala khilafnya dan diterima serta dilipatgandakan amal ibadahnya.

Dan semoga kelak kita bisa berjumpa dengannya di hari berbangkit dan mendapatkan syafaat bersamanya dari Rasulullah SAW.

Benteng, 23 Juni 2021

Oleh: Dr. Wahidin Ar-Raffany, S.Ag., M.A – Katib Syuria PCNU Sidrap dan Pengasuh Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa Benteng Sidrap


Editor: Daniel Simatupang