Amalan dari KH Muzajjad (Mbah Jad) Nganjuk

 
Amalan dari KH Muzajjad (Mbah Jad) Nganjuk
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – KH. Ahmad Muzajjad Faqihuddin atau akrab dikenal dengan Mbah Jad adalah seorang ulama khos ahli nasab. Sejak masuk di Lirboyo, beliau sudah memulai ngrowotnya hingga akhir hayat, yaitu berpuasa dan memakan lauk yang tak bernyawa (hewan).

Diketahui, beliau merupakan salah satu, atau bahkan satu-satunya, orang yang dapat berkomunikasi dengan Mbah Kyai Akhlis Lirboyo. Kyai Akhlis yang juga adik dari Mbah Kyai Idris Marzuqi, merupakan seorang yang jadzab (bahkan disebut sebagai Mutiara Lirboyo).

Suatu ketika, Mbah Jad bertemu dengan Mbah Akhlis dan bertanya perihal diri beliau. “Awakmu arep ngene iki (jadzab) pirang tahun? (Sampean mau terus dalam kondisi jadzab ini sampai berapa tahun?” tanya Mbah Jad

Setelah itu Mbah Akhlis mengeluarkan sebuah uang koin dengan nominal 50 rupiah dan berkata kepada Mbah Jad, “Dulu bapak (KH. Marzuqi Dahlan) memberikan uang ini.” Mungkin yang akan kita pahami dari perbincangan tersebut adalah Mbah Akhlis akan jadzab selama 50 tahun.

Mbah Jad merupakan sosok yang gemar memberikan amalan kepada santri dan tamu yang berkunjung kepada beliau. Dr. Ainur Rofiq Al Amin, salah satu pengurus PCNU Jombang suatu kali sowan ke Mbah Jad bersama keluarganya.

Saat itu Dr. Ainur datang dipenghujung hari, sehingga berniat untuk pamit setelah mendapat barokah doa dari Mbah Jad. Namun Mbah Jad menahannya dan menyuruhnya untuk pulang setelah shalat maghrib, akhirnya Dr. Ainur mengiyakan perkataan Mbah Jad.

Setelah itu Mbah Jad berkisah tentang awal mula beliau ngrowot, Mbah Jad memulai ngrowot ketika masuk Pesantren Lirboyo sampai di akhir hayat beliau. Hingga saat ini banyak juga santri-santri yang mengikuti jejak sang guru untuk ngrowot. Makanan yang sering disantap oleh Mbah Jad ketika ngrowot tidak lain adalah ketela (pohong atau ubi jalar), labu, wortel, terong, dan kulupan (sayuran).

Saat itu, Mbah Jad juga mengatakan kepada Dr. Ainur bahwa virus corona merupakan takdir Allah yang harus diterima oleh umat muslim. Mbah Jad juga mengingatkan ketika seseorang sakit maka dianjurkan untuk tidak berobat di tiga hari pertama, sebab pada tiga hari pertama saat sakit adalah waktu terhapusnya dosa.

Setelah shalat Ashar dan sambil menunggu Mbah Jad selesai wirid, Dr. Ainur menyempatkan untuk membaca al-Fatihah sebanyak tiga kali untuk dikirimkan pada Mbah Jad. Ketika sudah selesai, dirinya diberikan sebuah buku doa sekalian berpesan jika bertawasul ke Mbah Jad setelah itu bertawasul ke malaikat Jibril.

“Sampean sekeluarga tiap hari saya bacakan fatihah 100 kali.”

“Tadi saya juga membacakan Fatihah ke Jenengan,” ujar Dr. Ainur.

Tiba-tiba Mbah Jad mengatakan bahwa beliau tahu kalau Dr. Ainur hanya mengirimkan al-Fatihah sebanyak tiga kali saja, Dr. Ainur hanya diam kebingungan mendengar apa yang dikatakan oleh Mbah Jad.

Pada tahun 2017 silam, ketika Mbah Jad mengisi JP. Al Khidmah beliau memberikan pesan pada semua yang ada di situ. Di antara pesannya ialah:

1. Agar sehat, umur panjang, dan cerdas hendaklah beraqiqah, kalau tidak ada kambing bisa diganti ayam jago. Beliau juga sering mengaqiqahi santri-santri beliau yang belum diaqiqahi.

2. Agar sehat jangan makan makanan yang mengandung bahan kimia.

3. Shadaqah (bancaan), khususnya waktu hari weton.

4. Dermawan, sedekah ke orang tua, tetangga/masyarakat, santri.

5. Puasa tiga hari (Selasa-Rabu-Kamis) jangan lupa untuk diniatkan.

6. Kirim Fatihah untuk orang tua, guru-guru dan yang pernah memberi ijazah sebanyak 41 kali/70 kali/313 kali tiap malam (jika orangtua masih hidup diniati agar rizqi lancar untuk membiayai Pendidikan dan kehidupan anak), semoga keturunannya shalih.

6. Jangan berhutang dan jangan berbuat dzholim.

7. Jangan membuat malu Kyai/pondok, pelajari dan siapkan bekal untuk bermasyarakat (supaya bisa pimpin Barzanji, Diba'iyyah, Khutbah, Tahlilan di masyarakat).

8. Termasuk Hubbul Wathon, pulang ke kampung halaman dan menyebarkan ilmu dari pondok.

9. Doakan masyarakat: 

اللهم اهْدِ قَوْمِي فَإِنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُون

Bisa dimulai sejak masih di pondok, sehingga ketika pulang dari pondok tinggal menuai hasilnya.

10. Manusia diawasi 360 malaikat, yang paling besar Roqib dan Atid.

11. Air sumur lama Pesantrem Lirboyo itu mengandung berkah, dibuat oleh Kyai Sholeh, seorang yang juga wali.

12. Jangan pulang sebelum umur 30 (setelah khatam Qur'an, tamat sekolah dan Khidmah dulu).

13. Amalkan ijazah dari Masyayikh, terutama Dalail Khoirot.

14. Agar selamat jaga amanah Allah dan Masyayikh.

15. Ndungo iku ono toto kromone (doa itu ada adabnya).

Diawali dengan membaca al-Fatihah, ketika sampai إياك نعبد وإياك نستعين dibaca sebanyak tujuh kali, dianjurkan untuk tahan napas. Setelah itu ditambah إهدنا الصراط المستقيم dibaca sebanyak tiga kali, juga dianjurkan untuk tahan napas.

Insyaallah nek ngunu kui dungone gampang kinabul (Insyaallah kalau seperti itu doanya mudah diijabah oleh Allah),” pesan Mbah Jad.

اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين

Disadur dari berbagai sumber.


Editor: Daniel Simatupang