Anggap Lafadz ‘Adzim Bid’ah, ini Jawaban Ustadz Arrazy Hasyim

 
Anggap Lafadz ‘Adzim Bid’ah, ini Jawaban Ustadz Arrazy Hasyim
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Beberapa orang memperdebatkan hukum ‘Adzim dalam lafadz istigfar, mereka berpendapat bahwa penambahan tersebut adalah bid’ah sebab Nabi SAW tidak pernah mencontohkannya. Menanggapi hal tersebut, Ustadz Arrazy Hasyim menjelaskan duduk perkara penambahan ‘Adzim dalam lafadz istigfar.

“Di haditsnya cuma dikatakan Nabi SAW istigfar tiga kali,” kata Ustadz Arrazy Hasyim.

Imam Sufyan bin Uyainah, guru Imam Humaidi dan guru dari Imam Syafi’i pernah ditanya oleh seseorang tentang bagaimana Nabi SAW beristigfar, lalu beliau menjawab (mencontohkan dengan cara yang paling ringkas), “Ayyaqula Astagfirullah, Astagfirullah, Astagfirullah.”

Apa yang dikatakan oleh Imam Sufyan bukanlah membatasi lafadz istigfar (jika membaca ‘Adzim adalah bid’ah), sebab dalam riwayat Imam Tirmidzi disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW mengatkan, “Astagfirullahaladzim.”

“Berarti yang mengatakan tambahan ‘Adzim bid’ah itu gak pantas disebut ustad sunnah. Kenapa? Sunnan Tirmidzi aja dia belum beres baca. Kitab hadits nomor empat aja belum baca, gimana disebut ustad sunnah,” tegas Ustadz Arrazy Hasyim.

Dalam riwayat lain dikatakan Sayyidul Istigfar, adapula penambahan lain dalam lafadz istigfar. “Maka ulama kita memahami, Nabi itu memberi contoh lebih dari lima riwayat. Berarti boleh membaca istigfar dengan tambahan-tambahan selama tambahan itu tidak berlebihan,” ujar Ustadz Arrazy.

Oleh karena itu, banyak sekali bermunculan kalimat istigfar yang diadopsi dari para ulama. Dan hal tersebut diperbolehkan, karena pada intinya adalah Istaghfiru Robbakum Innahu Kana Ghoffaro, meminta ampun pada Allah SWT.

“Jadi, Imam Sufyan bin Uyainah bukan sedang membatasi, (tapi) dia lagi nyontohin. Sama kawan itu diartikan membatasi,” kata Ustadz Arrazy.

Ustadz Arrazy sangat menyayangkan, ketika ketidaktahuan seseorang terhadap ilmu malah menjadikan hal tersebut sebagai sebuah ilmu. “Gak ngerti kok dianggap ilmu, sejak kapan kita gak ngerti itu dianggap sebuah pengetahuan. Nah inilah anehnya pak,” tutup Ustadz Arrazy Hasyim.

Sumber: OKD Islami


Editor: Daniel Simatupang