Dampak Negatif Makan Berlebihan

 
Dampak Negatif Makan Berlebihan
Sumber Gambar: Ilustrasi/Pixabay

Laduni.ID, Jakarta – Dalam segala hal kita selalu diajarkan untuk tidak berlebihan dalam melakukannya, sebab akan menimbulkan mudharat untuk diri sendiri. Islam selalu mengajarkan untuk tidak berlebihan dan melampaui batas (ghuluw) dalam segala hal, baik itu ibadah maupun seperti makan dan minum.

Allah SWT berfirman:

قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لَا تَغْلُوْا فِيْ دِيْنِكُمْ غَيْرَ الْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعُوْٓا اَهْوَاۤءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوْا مِنْ قَبْلُ وَاَضَلُّوْا كَثِيْرًا وَّضَلُّوْا عَنْ سَوَاۤءِ السَّبِيْلِ ࣖ

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu berlebih-lebihan dengan cara yang tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti keinginan orang-orang yang telah tersesat dahulu dan (telah) menyesatkan banyak (manusia), dan mereka sendiri tersesat dari jalan yang lurus.” (QS. Al-Maidah: 77)

Dalam surat lain Allah juga memberi peringatan:

 يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ ࣖ

Artinya: “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)

Hal sederhana seperti makan saja Allah menganjurkan untuk tidak berlebihan, sebab akan menimbulkan bahaya bagi diri sendiri. Bahkan para dokter modern sepakat untuk tidak berlebihan dalam makan dan minum.

Dilansir dari Lirboyonet, makan berlebih juga memiliki banyak mudharat jika ditinjau dari tasawuf. Diantaranyanya ialah:

1. Badan menjadi malas dalam melakukan aktivitas

Imam al-Azizi dalam kitab Salalim al-Fudhola sebagaimana dinukil oleh Syekh Nawawi al-Jawi mengatakan, “Barangsiapa yang makan melebihi dari satu pertiga lambungnya, maka ia telah keluar dari jalur orang-orang yang sedang menempuh perjalanan akhirat.”

Proses mendapatkan akhirat haruslah ditempuh dengan perut yang kosong karena memperbanyak tirakat, bukan dengan perut yang penuh yang menyebabkan seseorang malas dalam melakukan ibadah.

Lukman al-Hakim pernah memberikan nasihat kepada anaknya. Beliau berkata, “Hai anakku, ketika lambung terisi penuh, maka akal akan menjadi tertutup, kebijaksanaan akan hilang, dan anggota malas untuk melakukan ibadah.”

2. Hati menjadi keras

روي عن حذيفة عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: من قَلَّ طعامُه صَحَّ بدنُه وصفا قلبُه ومن كَثُرَ طعامُه سَقُمَ بدنُه وقَسا قلبُه

“Barangsiapa yang makannya sedikit, maka sehat badan dan bersih hatinya. Sedang ketika berlebihan (red: yang terjadi adalah) lambung menjadi sakit dan keras hatinya.”

3. Kecerdasan menurun

Sahabat Ali bin Abi Thalib mengatakan:

البطنة تذهب الفطنة

“Makan terlalu banyak dapat menghilangkan kecerdasan.”

4. Mudah mengantuk

Para ahli hikmah mengatakan:

“Seseorang yang banyak makan, maka banyak juga minumnya. Ketika banyak minumnya, maka akan banyak tidurnya. Siapa saja yang banyak tidurnya, maka banyak juga dagingnya. Orang yang banyak dagingnya, maka hantinya akan keras. Dan barangsiapa yang keras hatinya, orang tersebut akan sangat mudah tenggelam dalam lautan dosa.”

5. Syahwat semakin menguat

Para ulama mengatakan jika syahwat terletak di di perut, jika seseorang terlalu banyak makan akan meningkatkan syahwat dan berpotensi menuntunnya dalam keadaan terburuk.

إن كثرة الأكل شؤم

“Makan terlalu banyak akan bernasib buruk.”

Oleh karena itu lakukanlah segala hal sesuai porsinya, baik itu agama ataupun aktivitas sehari-hari seperti makan dan minum. Sebab hal tersebut akan mempengaruhi hubungan antara hamba dengan Sang Pencipta.


Editor: Daniel Simatupang