Biografi Syeikh Yusuf Ismail Anabhani

 
Biografi Syeikh Yusuf Ismail Anabhani
Sumber Gambar: Foto ist

Daftar Isi Biografi Syeikh Yusuf Ismail Anabhani

1.         Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1       Lahir
1.2       Wafat

2.         Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1       Perjalanan Menuntut Ilmu
2.2       Guru Beliau

3.         Penerus Beliau

4.         Teladan
4.1       Sosok yang Selalu Mengisi Waktunya dengan Ibadah

5.         Karamah Beliau

6.         Karya Beliau

7.         Referensi

Laduni.ID, Jakarta – Beliau adalah Nasiruddin Yusuf bin Isma`il al-Nabhani, keturunan Bani Nabhan, salah satu suku Arab Badui yang tinggal di Desa Ijzim, sebuah desa di bagian utara Palestina, daerah hukum kota Haifa yang termasuk wilayah Akka, Beirut.

1.         Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1       Lahir

Beliau Syeikh Yusuf Ismail Anabhani lahir pada 1265 H (1849 M) dan dibesarkan di Ijzim.

1.2       Wafat

Beliau wafat Syeikh Yusuf Ismail Anabhani Wafat pada bulan Ramadhan tahun 1350 H (1932 M). . Beliau dimakamkan di Pemakaman Basyura, di dekat distrik Bastha di Beirut, Libanon.

2.         Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1       Perjalanan Menuntut Ilmu

Yusuf bin Ismail Annabhani kecil menghafal Al Qur’an dengan berguru kepada ayahnya sendiri, Ismail bin Yusuf, seorang syaikh berusia 80 tahun yang hafidz serta selalu mengkhatamkan Alquran setiap tiga hari sekali.

Selesai mengkhatamkan hafalan Al-quran, Yusuf disekolahkan orang tuanya ke Al Azhar, dan mulai bergabung pada Sabtu awal Muharram 1283 H (1866 M). Ia tekun belajar dan menggali ilmu dengan baik dari imam-imam besar dan ulama-ulama umat yang kritis dan ahli ilmu syariah dan bahasa Arab dari empat imam mazhab.

Wirid beliau adalah membaca Al Qur-an setiap tiga hari sekali beliau khatam ,malah kemudian seminggu bisa khatam tiga kali. Disamping itu juga beliau berdzikir, mengajar ilmu, mengarang kitab-kitab yang banyak dan 'ibadah-'ibadah lain. Beliau ahli membaca solawat dan mahabbah Rasulullah Saw. Ini terbukti dengan kitab-kitab karangannya yang banyak mengenai membaca solawat dan syair-syair yang berisi pujian beliau kepada Nabi Muhammad saw.

Ia sangat tekun berikhtiar dan meminta bimbingan kepada orang-orang berilmu tinggi yang menguasai dalil aqli dan naqli, sehingga ia dapat mereguk samudra ilmu mereka dan mengikuti metode keilmuan mereka. Hal ini berlangsung sampai bulan Rajab 1289 H (1872 M). Kemudian ia mulai berkelana meninggalkan Mesir untuk ikut serta menyebarkan ilmu dan mengabdi kepada Islam, agar bermanfaat bagi kaum muslimin dan meninggikan mercusuar agama.

2.2       Guru Beliau

Yusuf bin Ismail Annabhani berguru kepada banyak ulama. Berikut ini adalah daftar guru-gurunya:

  1. Syaikh Muhammad ad-Damanhuri
  2. Syaikh Abu al-Ma’ali as-Saqa
  3. Syaikh Muhammad al-Imbabi
  4. Syaikh Yusuf al-Barqawi al-Hanbali
  5. Syaikh Abdul Qadir al-Rafi'i al-Hanafi ath-Tharabulusi
  6. Syaikh Abdurrahman al-Syarbini al-Syafi`i
  7. Syaikh Hasan al-'Adwi al-Maliki
  8. Syaikh Ahmad al-Ajhuri al-Dharir al-Syafi`i
  9. Syaikh Ibrahim al-Zuru al-Khalili al-Syafi'i
  10. Syaikh Ibrahim al-Saga al-Syafi'i
  11. Syaikh Abdul Hadi Naja al-Ibyari
  12. Syaikh Mahmud al-Hamzawi
  13. Syaikh asy-Syams Muhammad bin Muhammad bin Abdullah al-Khani
  14. Syaikh Amin al-Baithar
  15. Syaikh Abu al-Khair bin Abidin
  16. Syaikh Muhammad Sa’id al-Habbal
  17. Syaikh Ahmad bin Hasan al-Attas
  18. Syaikh Salim al-Masuti
  19. Syaikh as-Sukri
  20. Syaikh Husain bin Muhammad al-Habsyi
  21. Syaikh Abdullah bin Idris as-Sanusi
  22. Syaikh Abu al-Mawahib Abdul Qadir al-Katani
  23. Syaikh Abu al-Anwar Ibnu Ja’far
  24. Syaikh Yusuf al-Barqawi al-Hanbali, syaikh pilihan dari mazhab Hanbali
  25. Syaikh Abdul Qadir al-Rafi’i al-Hanafi al Tharabulusi, syaikh pilihan dari masyarakat Syawam
  26. Syaikh Abdurrahman al-Syarbini al-Syafi`i
  27. Syaikh Syamsuddin al-Ambabi al-Syafi’i, satu-satunya syaikh pada masanya yang mendapat julukan Hujjatul Ilmi dan guru besar Universitas Al-Azhar pada masa itu. Dan gurunya ini, Yusuf al-Nabhani belajar Syarah Kitab al-Ghayah wa al-Tagrib fi Fighi al-Syafi`iyyah karya Ibnu Qasim dan Al-Khathib al-Syarbini, dan kitab-kitab lainnya dalam waktu 2 tahun.
  28. Syaikh Abdul Hadi Naja al-Ibyari (wafat tahun 1305 H.)
  29. Syaikh Hasan al-’Adwi al-Maliki (wafat tahun 1298 H.)
  30. Syaikh Ahmad al-Ajhuri al-Dharir al-Syafi`i (wafat tahun 1293 H.)
  31. Syaikh Ibrahim al-Zuru al-Khalili al-Syafi’i (wafat tahun 1287 H.)
  32. Syaikh al-Mu’ammar Sayyid Muhammad Damanhuri al-Syafi`i (wafat tahun 1286 H.)
  33. Syaikh Ibrahim al-Saga al-Syafi’i (wafat tahun 1298 H) Darinya, Yusuf al-Nabhani mempelajari kitab Syarah al-Tahrir dan Manhaj karya Syaikh Zakaria al-Anshari al-Syafi`i, berikut catatan pinggir kedua kitab tersebut, selama tiga tahun, hingga Al-Nabhani dianugerahi ijazah sebagai pertanda atas kapasitas dan posisi keilmuannya.

Beliau juga mengikuti banyak tarekat, di antaranya:

  • Tarekat Idrisiyyah; melalui Syaikh Ismail an-Nuwwab
  • Tarekat Syadziliyyah; melalui Syaikh Muhammad bin Mas’ud al-Fasi dan Syaikh Nurruddin al-Yasyrathi
  • Tarekat Naqsyabandiyyah; melalui Syaikh Imdadullah al-Faruqi dan Syaikh Ghayyatsuddin al-Irbili
  • Tarekat Qadiriyyah; melalui Syaikh Hasan bin Abu Halawah al-Ghazi
  • Tarekat Rifa’iyyah; melalui Syaikh Abdul Qadir bin Abu Rabbah ad-Dajani al-Yafi
  • Tarekat Khalwatiyyah; Hasan Ridwan ash-Sha’idi

3.         Penerus Beliau

Salah satu murid beliau adalah Syaikh Yasin al-Fadani.

4.         Teladan
4.1       Sosok yang Selalu Mengisi Waktunya dengan Ibadah

Ketika namanya semakin terkenal, bintangnya semakin bersinar, dan banyak orang mendapatkan bimbingan dan petunjuk darinya, ia diangkat sebagai pejabat pengadilan di wilayah Syam, dan akhirnya menjadi ketua Pengadian Tinggi di Beirut. Pekerjaannya itu dijalaninya dengan penuh kesungguhan dan niat menolong serta dianggapnya sebagai ibadah disertai niat yang tulus ikhlas. Hatinya senantiasa berzikir dan membaca Al-Qur’an, banyak bershalawat untuk Rasulullah Saw, keluarga, dan sahabat-sahabat beliau. Yusuf al-Nabhani selalu mengisi waktu malam dan siangnya dengan melaksanakan ibadah-ibadah wajib dan sunnah tanpa henti, bosan, atau lupa. Tak terhitung banyaknya peristiwa luar biasa yang terjadi padanya, peristiwa-peristiwa yang hanya dikhususkan untuk para wali dan hamba Allah yang selalu dekat dengan-Nya.

5.         Karamah Beliau

Beliau seorang syaikh berusia 80 tahun. Pada usia lanjut, Isma`il bin Yusuf masih dikaruniai akal, pancaindra, kekuatan, dan hafalan yang sempuma, rajin beribadah, dan bacaan Al-Qur’an-nya sangat bagus. Setiap tiga hari sekali, Isma`il mengkhatamkan Al-Qur’an, hingga khatam tiga kali dalam seminggu. Keistimewaan dan kelebihan ini sangat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan pribadi Yusuf al-Nabhani, yang selalu dibekali hidayah dan ketakwaan dari ayahnya yang saleh di lingkungan yang bersih dan suci.

6.         Karya Beliau

la juga tidak meninggalkan aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan orang-orang yang luhur dan dicintai, yakni menyusun dan mengarang berbagai kitab yang sangat mengagumkan. Imam besar ini diyakini mendapatkan ilham kebenaran dari Allah. Kitab-kitabnya yang bernilai tinggi dan agung membahas berbagai disiplin ilmu; ilmu hadis, sejarah Nabi, pujian untuk Nabi, tafsir, pembelaan terhadap Islam, pujian kepada Allah Swt., kisah-kisah tentang wali-wali Allah dan orang-orang khusus-Nya, dan lain sebagainya. Kitab-kitab tersebut tidak mungkin lahir dari kemampuan individualnya belaka, tetapi dibantu dengan karamah, kekuatan, dan pertolongan dari Allah Swt. Jika Allah mencintai hamba-Nya yang benar, maka Dia menjadikan pendengaran-Nya scbagai pendengaran hamba- Nya, dan penglihatan-Nya sebagai penglihatan-hamba-Nya

Karya-karya Yusuf al-Nabhani ada sekitar 75 kitab, antara lain :

  1. . Hadi al-Murid ila Thuruq Al-Asanid
  2. Jâmi` Karamaat al-Awliya`
  3. Khulasat al-Kalaam fi Tarjih Din Al-Islam
  4. Syawahid al-Haqq fi Al-Istighatsah bi Sayyid al-Khalq
  5. Hujjat-Allahi ala al-Alamin
  6. Jawahir al-bihar
  7. Sa’adat al-Darayn fi Shalati ‘Ala Sayyid Al-Kaunain
  8. Afdhalu Ash-Shalawat ‘Ala Sayyid As-Sadat
  9. Ahsan al-Wasāil fī Nazmi Asmāi al-Nabiyyi al-Kāmil

7.         Referensi

Sanad Ulama Nahdlatul Ulama (Wiki Laduni.ID)

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya