Biografi Abu al-Hasan Ali Al 'Amidi
- by Latif
- 2.039 Views
- Rabu, 1 Desember 2021

Daftar Isi Biografi Abu al-Hasan Ali Al 'Amidi
1. Riwayat Hidup
1.1 Lahir
1.2 Wafat
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1 Perjalanan Menuntut Ilmu
2.2 Guru Beliau
5. Karya
6. Referensi
Abu al-Hasan Ali Bin Abu Ali Bin Muhammad Bin Salim al-Taghlabi, sering dipanggil dengan dama Saifuddin al-Amidi. Nama al-Amidi dinisbatkan kepada sebuah desa di bagian tenggara Turki yang bernama Amidi.
1. Riwayat Hidup
1.1 Lahir
Beliau Abu al-Hasan Ali Bin Abu Ali Bin Muhammad Bin Salim al-Taghlabi lahir di Amidi tahun 551 H / 1156 M.
1.2 Wafat
Beliau Abu al-Hasan Ali Bin Abu Ali Bin Muhammad Bin Salim al-Taghlabi wafat di Damaskus hari selasa ketiga bulan safar tahun 631 H / 1233 M.
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1 Perjalanan Menuntut Ilmu
Awalnya al-Amidi menimba ilmu dari para ulama di kampung halamannya hingga menguasai banyak cabang ilmu pengetahuan. Awalnya pula dia penganut mazhab Hanbali. Dia belajar mzahab Hanbali dari Abu al-Fath Nasr Bin Fityan Bin al-Muna al-Hambali di Baghdad. Dia kota ini pula dia belajar ilmu qiraat, mendengar hadis dari Abu al-Fath Bin Syatil. Kemudian al-Amidi berpindah mazhab, yaitu menjadi penganut mazhab Syafi’i setelah berguru kepada Abu al Qasim Bin Fadhlan. Setelah itu dia pindah ke Mesir untuk mendalami ilmu-ilmu rasional seperti logika dan filsafat. Pada akhirnya al-Amidi menjadi ulama besar mazhab Syafi'i dan Asy'ari.
2.2 Guru Beliu
Guru-guru Abu al-Hasan Ali Bin Abu Ali Bin Muhammad Bin Salim al-Taghlabi Al 'Amidi :
- Abu al-Fath Nasr Bin Fityan Bin al-Muna al-Hambali
- Abu al Qasim Bin Fadhlan
3. Penerus Beliau
Ketika di Mesir al-Amidi mengajar disebuah madrasah yang dekat dengan makam Imam Syafi’i. Salah satu muridnya yang menjadi ulama terkenal adalah Izzudin bin Abdussalam yang digelari Shulthon al-Ulama.’
4. Pujian terhadap Al-Amidi
Izzuddin bin Abdusslam mengatakan, “Tidak saya pelajari kaidah-kaidah pembahasan kecuali dari al-Amidi.” Dia juga mengatakan, “Tidak saya dengar pengajaran yang paling bagus mengenai kitab al-Wasith-nya Imam Al-Ghazali seperti yang disampaikan oleh guru saya (al-Amidi) seakan-akan ia menyampaikannya dengan nonverbal (karena ia sudah menghapalkannya)." Terakhir Izzuddin bin Abdusslam memberi sanjungan kepada al-Amidi, “Seandainya ada seorang atheis yang ragu akan islam, tidak ada yang bisa menjelaskan kepadanya secara rasional selain Al-Amidi."
5. Karya
- Al-Ihkam fi Ushul al-Ahkam
- Daqaiq al-Haqaiq
- Ramz al-Kunuz
- Lubab al-Albab
- Abkar al-Afkar fi al-Ushul
- Ghayah al-Maram fi 'ilm al-Kalam
- Kasyf at-Tamwihat fi Syarh at-Tanbihat
6. Referensi
Sanad Ulama Nahdlatul Ulama (wiki.laduni.id)
Lokasi Terkait Beliau
Belum ada lokasi untuk sekarang
Memuat Komentar ...