Biografi Abu al-Hasan Ali Al 'Amidi

 
Biografi Abu al-Hasan Ali Al 'Amidi
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID

Daftar Isi Biografi Abu al-Hasan Ali Al 'Amidi

1.         Riwayat Hidup
1.1       Lahir
1.2       Wafat

2.         Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1       Perjalanan Menuntut Ilmu
2.2       Guru Beliau

3.         Penerus Beliau

4.         Pujian terhadap Al-Amidi

5.         Karya

6.         Referensi

Abu al-Hasan Ali Bin Abu Ali Bin Muhammad Bin Salim al-Taghlabi, sering dipanggil dengan dama Saifuddin al-Amidi. Nama al-Amidi dinisbatkan kepada sebuah desa di bagian tenggara Turki yang bernama Amidi.

1.         Riwayat Hidup
1.1       Lahir

Beliau Abu al-Hasan Ali Bin Abu Ali Bin Muhammad Bin Salim al-Taghlabi lahir di Amidi tahun 551 H / 1156 M.

1.2       Wafat

Beliau Abu al-Hasan Ali Bin Abu Ali Bin Muhammad Bin Salim al-Taghlabi wafat di Damaskus hari selasa ketiga bulan safar tahun 631 H / 1233 M.

2.         Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1       Perjalanan Menuntut Ilmu

Awalnya al-Amidi menimba ilmu dari para ulama di kampung halamannya hingga menguasai banyak cabang ilmu pengetahuan. Awalnya pula dia penganut mazhab Hanbali. Dia belajar mzahab Hanbali dari Abu al-Fath Nasr Bin Fityan Bin al-Muna al-Hambali di Baghdad. Dia kota ini pula dia belajar ilmu qiraat, mendengar hadis dari Abu al-Fath Bin Syatil. Kemudian al-Amidi berpindah mazhab, yaitu menjadi penganut mazhab Syafi’i setelah berguru kepada Abu al Qasim Bin Fadhlan. Setelah itu dia pindah ke Mesir untuk mendalami ilmu-ilmu rasional seperti logika dan filsafat. Pada akhirnya al-Amidi menjadi ulama besar mazhab Syafi'i dan Asy'ari.

2.2       Guru Beliu

Guru-guru Abu al-Hasan Ali Bin Abu Ali Bin Muhammad Bin Salim al-Taghlabi Al 'Amidi :

  1. Abu al-Fath Nasr Bin Fityan Bin al-Muna al-Hambali
  2. Abu al Qasim Bin Fadhlan

3.        Penerus Beliau

Ketika di Mesir al-Amidi mengajar disebuah madrasah yang dekat dengan makam Imam Syafi’i. Salah satu muridnya yang menjadi ulama terkenal adalah Izzudin bin Abdussalam yang digelari Shulthon al-Ulama.’

4.         Pujian terhadap Al-Amidi

Izzuddin bin Abdusslam mengatakan, “Tidak saya pelajari kaidah-kaidah pembahasan kecuali dari al-Amidi.” Dia juga mengatakan, “Tidak saya dengar pengajaran yang paling bagus mengenai kitab al-Wasith-nya Imam Al-Ghazali seperti yang disampaikan oleh guru saya (al-Amidi) seakan-akan ia menyampaikannya dengan nonverbal (karena ia sudah menghapalkannya)." Terakhir Izzuddin bin Abdusslam memberi sanjungan kepada al-Amidi, “Seandainya ada seorang atheis yang ragu akan islam, tidak ada yang bisa menjelaskan kepadanya secara rasional selain Al-Amidi."

5.         Karya

  1. Al-Ihkam fi Ushul al-Ahkam
  2. Daqaiq al-Haqaiq
  3. Ramz al-Kunuz
  4. Lubab al-Albab
  5. Abkar al-Afkar fi al-Ushul
  6. Ghayah al-Maram fi 'ilm al-Kalam
  7. Kasyf at-Tamwihat fi Syarh at-Tanbihat

6.         Referensi

Sanad Ulama Nahdlatul Ulama (wiki.laduni.id)

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya