Kisah Waliyullah dan Sebongkah Emas dari Tanah

 
Kisah Waliyullah dan Sebongkah Emas dari Tanah
Sumber Gambar: Pexels/Pixabay (Foto Ilustrasi)

Laduni.ID, Jakarta - Hayat bin Syuraih bin Shofwan Al Tujibi atau Hayat bin Syuraih (wafat circa 737 M), merupakan waliyullah Mesir yang dikenal zuhud dan memiliki kedekatan pada Allah sangat tinggi.

Syekh Hayat hidup sangat sederhana dan tak memiliki harta apapun. Syahdan, santrinya sowan pada beliau dan mendapati gurunya itu sedang duduk di atas tanah sambil mengangkat tangannya. Beliau berdoa.

Si santri yang sowan itu merasa sangat kasihan pada kehidupan sang guru. Secara reflek, santri itu keceplosan berkata: "Semoga Allah merahmatimu, dan memudahkan rizkimu".

Mendengar santrinya berkata demikian, Hayat bin Syuraih tak menjawab apa-apa, tapi mengedarkan pandangan ke sekitar. Ketika yakin tak ada siapapun, beliau mengambil sebongkah tanah dan berkata: " Ya Allah, jadikan ini emas!".

Seketika tanah dalam genggaman itu berubah jadi emas berkilauan. Syekh Hayat pun buru-buru menyerahkan emas itu pada muridnya sambil berkata, "Tak ada yang baik dari dunia ini, selain yang digunakan untuk akhirat".

Setelah bergegas memberikan emas pada si santri, Syekh Hayat kembali berkata, " Allah lebih tahu apa yang baik bagi hamba-hamba-Nya".

Si santri tak sanggup berkata-kata. Dia tak hanya kaget dengan apa yang baru saja dia saksikan. Tapi juga bingung dengan sebongkah emas berkilauan yang diberikan kepadanya itu.


Sumber: Diolah dari kitab Shifat al Shofwah
Editor: Nasirudin Latif