Waspada Dengan Pujian Manusia, Berikut Ini Doanya

 
Waspada Dengan Pujian Manusia, Berikut Ini Doanya
Sumber Gambar: Eva Elijas/Pexels (foto ilustrasi)

Laduni.ID, Jakarta - Nasehat indah dari Syaikh Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atha'illah As-Sakandari Al-Mishri Asy-Syadzili Al-Maliki atau Imam Ibnu Atho’illah rahimahullah (1260 -  1309 M di Kairo, Mesir) tentang menilai sebuah pujian manusia pada diri kita, beliau berkata :

“Ketahuilah bahwa manusia biasa memujimu karena itulah yang mereka lihat secara lahir darimu. Seharusnya, engkau menjadikan dirimu itu cambuk dari pujian tersebut. Karena itu ingatlah, orang yang paling bodoh itu adalah yang dirinya itu merasa yakin akan pujian manusia kepadanya, padahal ia sendiri yakin akan kekurangan dirinya.” (Kitab Al-Hikam)

Abu Amru Abdurrahman bin Amru bin Muhammad Al-Auza’i Ad-Dimasyqi Asy-Syafi'i atau Imam Al-Auza’i rahimahullah (707 M, Damaskus, Suriah - 774 M, Beirut, Libanon)

berkata :

إنّ مِن الناس مَن يُحب الثناء عليه ؛ وما يساوي عند الله جناح بعوضة

“Sesungguhnya ada diantara manusia yang suka dipuji, padahal dia disisi Allah tidaklah lebih berat dari sayap seekor nyamuk.” (Kitab Hilyah, 8/255)

Doa Ketika Dipuji Orang Lain

Islam mengajarkan doa, ketika mendapat pujian dari orang lain. Jika orang lain memujimu, maka bacalah doa ini agar tidak membahayakan kita. Termaktub dalam Kitab Syu'abul Iman karya Abubakar Ahmad bin Husain bin Ali bin Abdullah al-Baihaqi Asy-Syafi'i atau Imam Al-Baihaqi rahimahullah (994 - 1066, Naisabur, Iran). Berikut doanya :

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّى بِنَفْسِى، وَأَنَا أَعْلَمُ بِنَفْسِى مِنْهُمْ، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ، وَاغْفِرْ لِى مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ، وَلاَ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ

"Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri, dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangka, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka".

Doa diatas, juga termaktub dalam kitab Jaami’ul Ahadits, Jalaluddin Abdurrahman bin Kamaluddin Abu Bakr bin Muhammad bin Sabiquddin Al-Misri As-Suyuthi Asy-Syafi'i Al-Asy'ari atau Imam Jalaluddin As Suyuthi rahimahullah (25: 145) 3 Oktober 1445 - 18 Oktober 1505 M, Kairo, Mesir).

Sebagaimana disebutkan Imam Al Baihaqi rahimahullah dalam kitabnya Syu’abul Iman, Imam Al Auza’i rahimahullah juga mengatakan bahwa ketika seseorang dipuji oleh orang lain di hadapan  wajahnya, maka hendaklah ia mengucapkan do’a di atas. Sebagaimana juga dikatakan oleh Al-Imam Ahmad ibn `Abdullah ibn Ahmad ibn Ishaq ibn Musa ibn Mahran Al-Mihrani Al-Asfahani Al-Ahwal Al-Asy'ari Asy-Syafi'i atau Imam Abu Nu'aim Al-Isfahani rahimahullah (947 - 1038 M, Isfahan, Iran).

Diantara doa yang dipanjatkan oleh salah seorang sahabat yang termasuk As-Sabiqunal Awwalun dan tokoh pendiri kota Basrah, Utbah bin Ghazwan radhiyallahu anhu (584 - 639 M di Kota Basrah Iraq) :

أعوذُ بالله أن أكونَ في نَفْسِي عظيمًا وعند الله صَغيرًا

“Aku berlindung kepada Allah dari sifat merasa besar dalam jiwaku dan kecil disisi Allah.” (Diriwayatkan Al-Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi Asy-Syafi'i atau Imam Muslim rahimahullah, 2967, wafat 5 Mei 875 M, Naisabur, Iran)

Ada juga doa ketika dipuji oleh orang, riwayat Abu Abdillah Muhammad bin Ismail al-Bukhari atau Imam Al-Bukhari rahimahullah (20 Juli 810 M - 1 September 870 M, Uzbekistan), dalam kitab Al-Adabul Mufrad no. 761, yaitu :

اَللَّهُمَّ لاَ تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا يَقُوْلُوْنَ، وَاغْفِرْلِيْ مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ [وَاجْعَلْنِيْ خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ

"Ya Allah, semoga Engkau tidak menghukumku karena apa yang mereka katakan. Ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui. (Dan jadikanlah aku lebih baik daripada yang mereka perkirakan".

Namun, sebagai umat muslim hendaklah kita menyadari bahwa hanya Allah subhanahu wa ta'ala yang berhak mendapatkan pujian itu. Dengan demikian, umat muslim akan mengembalikan pujian tersebut hanya kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Ya Allah, bersihkanlah diri kami dari sifat tidak ikhlas dan merasa takjub pada diri sendiri. Jadikanlah kami lebih baik daripada yang mereka nilai dan janganlah siksa kami karena pujian mereka.

Al-Faqir Ahmad Zaini Alawi Khodim Jama’ah Sarinyala Kabupaten Gresik


Editor: Nasirudin Latif