Pengingat untuk Wali Santri

 
Pengingat untuk Wali Santri
Sumber Gambar: Ilustrasi/Freepik

Laduni.ID, Jakarta – Saat anak berada di pondok pesantren, sangat wajar bila mereka merasa jenuh. Sangat wajar jika mereka rindu akan suasana rumah. Sangat wajar jika bertemu kedua orang tua, mereka menumpahkan segala keluh kesahnya selama berada di pesantren.

Tugas orang tua cukup mendengarkan semua perasaannya, tanpa harus membuatnya patah semangat dalam menuntut ilmu.

Setelah mereka menumpahkan semua emosi dan perasaannya selama berada di pesantren, maka berikan ia senyuman dan katakan padanya bahwa, “Ketidaknyamanan adalah risiko dalam perjuangan.”

Orang tua harus bisa menguatkan anak, bukan mengiyakan keluhan dan aduannya, atau bahkan mengajukan komplain terhadap lembaga pendidikan yang mengajarnya. Biarkan anak hidup bersama tantangan hidupnya, biarkan juga ia belajar menghadapi kenyataan.

Berikan pemahaman bahwa hidup tak selamanya seperti apa yang ia harapkan. Pahamkan ia bahwa kebahagiaan diri harus diperjuangkan, bukan mengharap kebahagiaan pada seseorang.

Jadilah orang tua yang baik baginya,

اَللَّــهُمَّ صَلِّ عَـلـٰى سَـيِّـدِنَـا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَـبِـيِّكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ الْأُمِّـيِّ وَعَــلـٰى أَلِـهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا بِقَدْرِ عَظَمَةِ ذَاتِكَ فِى كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ

Semoga kita semua senantiasa mendapat ridha Allah SWT, mendapat syafaat dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, dan mendapat keberkahan dari para kiai dan habaib. Wallahu a’lam.


Editor: Daniel Simatupang