Ketika Sang Khalifah Diejek Lalat

 
Ketika Sang Khalifah Diejek Lalat
Sumber Gambar: Thierry Fillieul dari Pexels

Laduni.ID, Jakarta - Khalifah II Dinasti Abbasiyah, Abu Ja’far al-Mansur, hari itu benar-benar sedang jengkel. Seekor lalat terus mendekati wajahnya. Usaha untuk mengusirnya sudah dilakukan, tapi serangga mungil itu seperti justru ingin mengganggu. Terbang, berdenging, hinggap, terbang lagi, hinggap lagi.

Kemarahan sang khalifah memuncak. Bukan saja karena ia adalah seorang raja. Kala itu al-Mansur sedang memulai pertemuan dengan para menterinya. Bagaimana mungkin makhluk sekelas lalat leluasa menempel di hidungnya, sedangkan para menterinya untuk berjarak semeter saja tak akan berani?

“Thok.. thok.. thok…” Terdengar suara pintu diketuk. Muqatil bin Sulaiman datang telat. Ulama ahli tafsir ini sengaja berkunjung ke istana memenuhi undangan raja. Kepakaran dan kecerdasannya lah yang membuat Muqatil bersahabat baik dengan khalifah, termasuk berkali-kali menjadi tamu istana.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN