Keutamaan Memiliki Nama ‘Muhammad’

 
Keutamaan Memiliki Nama ‘Muhammad’
Sumber Gambar: Ilustrasi

Laduni.ID, Jakarta – Seringkali al faqir dimintai nama untuk bayi yang baru lahir, dan jika bayi laki-laki pasti awalnya saya kasih Muhammad atau Ahmad. Tiada lain karena berharap berkahnya Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam.

مَنْ وُلِدَ لَهُ أَرْبَعَةُ أَوْلادٍ ، فَلَمْ يُسَمِّ أَحَدَهُمْ مُحَمَّدًا لَمْ يَدْخُلْ حُبُّ مُحَمَّدٍ قَلْبَهُ

“Barang siapa yang mempunya empat orang anak kemudian tidak memberikan nama salah seorang dari mereka dengan nama ‘Muhammad’, maka tidak masuk rasa kecintaan kepada (nabi) Muhammad dalam hatinya.”

مَنْ وُلِدَ لَهُ مَوْلُودٌ فسماه محمداً تبرّكّا به كان هو ومولودُهُ في الجنة

“Barang siapa yang mempunyai anak kemudian diberi nama ‘Muhammad’ dalam rangka mencari keberkahan, maka dia dan anaknya akan berada di surga.”

ﻻ ﻳﺪﺧﻞ ﺍﻟﻔﻘﺮ ﺑﻴﺘﺎ ﻓﻴﻪ ﺍﺳﻤﻰ

“Kefakiran tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat namaku (Nabi Muhammad).”

ﻣﺎ ﻣﻦ ﺍﻫﻞ ﺑﻴﺖ ﻓﻴﻬﻢ ﺍﺳﻢ ﻧﺒﻲ ﺍﻻ ﺑﻌﺚ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻣﻠﻜﺎ ﻳﻘﺪﺳﻬﻢ ﺑﺎﻟﻐﺪﺍﺓ ﻭﺍﻟﻌﺸﻲ

“Tidak ada sebuah keluarga yang di dalamnya ada nama nabi, melainkan Allah SWT akan mengutus padanya satu malaikat yang membaca tasbih untuk mereka pagi dan sore. “

ﻣﻦ ﻭﻟﺪ ﻟﻪ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻭﻻﺩ ﻭﻟﻢ ﻳﺴﻢ ﺃﺣﺪﻫﻢ ﻣﺤﻤﺪﺍ ﻓﻘﺪ ﺟﻬﻞ

“Barang siapa mempunyai tiga anak lelaki dan salah satunya tidak ada yang diberi nama Muhammad maka dia benar-benar bodoh.”

ﻣﺎ ﻣﻦ ﺑﻴﺖ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﺳﻤﻪ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﻻ ﻻﻳﺨﻠﻮﺍ ﻋﻦ ﺧﻴﺮ

“Tidak ada rumah yang didalamnya terdapat seseorang yang bernama Muhammad melainkan rumah itu tidak akan sepi dari kebaikan.”

ﻳﻨﺎﺩﻯ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻳﺎ ﻣﺤﻤﺪ، ﻓﻴﺮﻓﻊ ﺭﺃﺳﻪ ﻓﻰ ﺍﻟﻤﻮﻗﻒ ﻣﻦ ﺍﺳﻤﻪ ﻣﺤﻤﺪ، ﻓﻴﻘﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ: ﺃﺷﻬﺪﻛﻢ ﺃﻧﻰ ﻗﺪ ﻏﻔﺮﺕ ﻟﻜﻢ ﻣﻦ ﺍﺳﻤﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﺳﻢ ﻣﺤﻤﺪ ﻧﺒﻴﻰ

“Dihari kiamat akan dipanggil ‘Wahai Muhammad’ lalu setiap orang yang bernama Muhammad mengangkat kepalanya. Kemudian Allah Azza wajalla berfirman, ‘Saya bersaksi pada kalian bahwa sesungguhnya saya benar-benar akan mengampuni kalian yang namanya menyamai nama Nabi Muhammad.”

Sumber: Kitab Sa’adatuddaroin 373-391 karya Syekh Yusuf bin Ismail An Nabhani.
Dikutip dari unggahan FB Gus Dewa pada 1 Maret 2022


Editor: Daniel Simatupang