Pernikahan dan Resepsi Pertama dalam Sejarah

 
Pernikahan dan Resepsi Pertama dalam Sejarah
Sumber Gambar: foto ist

Laduni.ID, Jakarta - Allah menciptakan nabi Adam AS pada hari jumat. Suatu hari, saat beliau sedang duduk di taman surga, beliau melihat-lihat ke arah langit dan bumi, beliau tidak melihat seorang pun dari kalangan manusia, maka timbullah rasa jenuh dan rindu kepada kawan dari jenis manusia untuk bersahabat dan bersendau gurau seperti makhluk lainnya yang ada di surga.

Kemudian, beliau mengantuk yaitu antara tertidur dan terjaga. saat itulah, Allah memerintahkan kepada malaikat Jibril untuk mencabut tulang rusuk Nabi Adam yang sebelah kiri. Ketika dicabut, beliau tidak merasa sakit sedikitpun, kemudian dari tulang itulah Allah menciptakan Siti Hawa. Setelah diciptakan, Allah memakaikan tujuh puluh pakaian dari surga kepada Siti Hawa, kemudian Hawa didudukkan atas kursi yang terbuat dari emas menghadap kepada nabi Adam, lalu dibangunkan Adam dan diperlihatkan Hawa kepadanya.

Ketika melihat Hawa, Nabi Adam langsung memanggil Hawa “Siapa kamu dan untuk siapa”? “Allah menciptakanku untuk mu,” jawab Hawa. “Ayo kemari” sahut Adam. Hawa menjawab lagi: “engkau yang kesini”. Lalu nabi Adam berdiri dan langsung berjalan ke Hawa. Dari kejadian itulah berlaku adat laki-laki berjalan kepada wanita.

Pernikahan di Surga

Di saat Nabi Adam sudah mendekati Hawa, beliau mengulurkan tangannya. Tiba-tiba beliau mendengar seruan yang berbunyi “Wahai Adam! Tahanlah, sesungguhnya pergaulanmu dengan Hawa belum halal, beri dulu mahar dan menikahlah.” Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada penghuni surga untuk menghiasi Hawa dan menghadirkan hidangan tepung tawar, kemudian Allah memerintahkan malaikat langit untuk berkumpul di bawah pohon Tubha.

Maka berkumpullah mereka, lalu Allah memuji dirinya dan dinikahkanlah Hawa dengan Adam seraya Allah berfirman dalam hadis qudsi: “ Segala puji milik Allah dan keagunganku, takabburku, semua makhluk adalah hamba dan budakku. Aku persaksikan wahai malaikat-malaikatku dan penghuni langitku, aku nikahkan Hawa dengan Adam dengan mahar mentasbih kepada ku dan bertahlil kepadaku. ”

Lalu malaikat menyerahkan Siti Hawa kepada nabi Adam. Tetapi Hawa meminta mahar. Nabi Adam mengadu kepada Allah: “Wahai tuhanku mahar apa yang akan aku berikan kepada Hawa? Emas? Perak? atau permata?” Allah menjawab: “Bukan itu,” Nabi Adam as bertanya lagi: “Apakah aku harus berpuasa? Shalat dan bertasbih kepadamu?” Allah menjawab: “Juga bukan itu.” Lalu Nabi Adam bertanya lagi: “Kalau begitu apa mahar yang harus keberikan untuk Hawa?”

Lalu dijawab Allah, “Kamu harus bershalawat sepuluh kali kepada nabiku dan Shafiku, Muhammad SAW sebagai pemimpin dari segara para rasul dan penutup nabi-nabi segala nabi-nabiku.”

Kemudian, dinikahkanlah Nabi Adam dan Siti Hawa. Itulah pernikahan pertama yang pernah terjadi dalam sejarah manusia yang mengambil tempat di Surga. Wallahua’lam


Sumber : Sab’iyyat Fi Mawa’izil Bariyyat, Hal. 110-112