Ziarah di Makam KH. Muhyiddin, Pendiri Pesantren Pagelaran Subang

 
Ziarah di Makam KH. Muhyiddin, Pendiri Pesantren Pagelaran Subang

Daftar Isi

  1. Profil
  2. Lokasi Makam
  3. Motivasi Ziarah Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani
  4. Fadilah
  5. Peninggalan
  6. Oleh-oleh
  7. Sumber

 

Laduni.ID, Jakarta - KH. Muhyiddin merupakan pendiri Pesantren Pagelaran, salah satu pondok pesantren tertua di Jawa Barat. Pesantren ini berdiri di tiga tempat. Dua di antaranya di Kabupaten Subang, yaitu Pagelaran I di Cimeuhmal, Kecamatan Tanjungsiang dan Pagelaran III di Desa Gardusayang, Kecamatan Cisalak. Sementara satu lagi berada di pusat Kota Sumedang, yaitu Pesantren Pagelaran II.

Selain sebagai ulama beliau adalah pejuang, beliau selalu mengajak rakyat untuk menantang penjajahan pemerintahan Kolonial Belanda, sehingga Mama Pagelaran ini sempat ditawan pada tahun 1939. Berdasarkan catatan sejarah, KH. Muhyiddin melakukan pengabdian yang luar biasa terhadap bangsa ini melalui pengorbanan dan perjuangannya dalam membela tanah air dengan melakukan perlawanan terhadap penjajahan.

Bahkan akibat dari perjuangan itu pada 1939 beliau pernah ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda dan ditahan di penjara Sukamiskin Bandung, salah satu bentuk perjuangan lain KH. Muhyiddin yakni ketika tentara NICA atau Nederlands Indie Civil Administration datang ke tanah air pada 1946 dan berniat ingin kembali menjajah NKRI, dengan semangat nasionalismenya KH. Muhyidin memimpin langsung pertempuran melawan pasukan NICA di Jawa Barat khususnya di daerah Ciater, Isola, dan Cijawura.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN