Biografi Sayyid Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah

 
Biografi Sayyid Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah

Daftar Isi Biografi Sayyid Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Riwayat Keluarga
1.3  Nasab
1.4  Wafat
2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Guru-guru
3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.    Referensi

1.  Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
Sayyid Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah seorang ulama besar lahir pada tahun 763 H di Tarim Al-Ghonna.  

Ayahanda beliau adalah seorang Imam dan Ulama yang diakui kewaliannya pada masa itu. Yaitu Sayyid Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali Shohibud Dark bin Alwi Al-Ghuyur bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam.

1.2 Riwayat Keluarga
Dalam pernikahannya Sayyid Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah dikaruniai  lima orang anak laki-laki dan tujuh orang anak perempuan, yaitu :

  1. Sayyid Muhammad Al-Akbar
  2. Sayyid Hasan
  3. Sayyid Abdullah Al-Aydrus
  4. Sayyid Ali
  5. Sayyid Ahmad
  6. Syarifah Bahiyah
  7. Syarifah Fathimah
  8. Syarifah Maryam (ibunda Sayyid Salim bin Muhammad Bahasan)
  9. Syarifah Alwiyah
  10. Syarifah Aisyah (ibunda Sayyid Muhammad Al-Kaf bin Ahmad Kuraikarih)
  11. Syarifah Khadijah
  12. Syarifah Zainab

1.3 Nasab
Sayyid Abu Bakar As-Sakran bin AbdurrahmanAs-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali Shohibud Dark bin Alwi Al-Ghuyur bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam. masih keturunan dari Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Dengan urutan silsilah sebagai berikut :

  1. Nabi Muhammad Rasulullah SAW
  2. Sayyidah Fatimah Az-Zahra Istri Sayyidina Ali bin Abi Thalib
  3. Al- Imam Husein
  4. Al-Imam Ali Zainal Abidin
  5. Al-Imam Muhammad Al-Baqir
  6. Al-Imam Ja’far Shodiq
  7. Al-Imam Ali Uraidhy
  8. Al-Imam Muhammad An-Naqib
  9. Al-Imam Isa Ar-Rumi
  10. Al-Imam Ahmad Al-Muhajir
  11. Sayyid Ubaidillah
  12. Sayyid Alwi Alawiyyin
  13. Sayyid Muhammad
  14. Sayyid Alwi
  15. Sayyid Ali Khala’ Ghasam
  16. Sayyid Muhammad Shahib Marbad
  17. Sayyid Ali
  18. Sayyid Muhammad Al-Fagih Mugaddam
  19. Sayyid Alwi Al-Ghuyur
  20. Sayyid Ali Shahibud Dark
  21. Sayyid Muhammad Mauladdawilah
  22. Sayyid Abdurrahman As-Sega
  23. Sayyid Abu Bakar As-Sakran

1.4 Wafat
Sayyid Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah diperkirakan wafat pada tahun 826 H, beliau di makamkan di Zanbal Tarim, Hadramaut.

2.  Sanad Ilmu dan Pendidikan

Sejak kecil beliau sudah diasuh dan dibesarkan oleh ayahnya Sayyid Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali Shohibud Dark bin Alwi Al-Ghuyur bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam.

Selama diasuh oleh sang Ayah itulah Sayyid Abu Bakar As-Sakran mendapat pendidikan agama secara intensif, itulah sebabnya dalam usia remaja beliau sudah menguasai ilmu agama cukup tinggi dan akhlaq yang mulia. selain itu juga beliau mempelajari kitab Tambih dan Muhadzab karya Abu Ishaq, Kitab Al-Basit, Al-Wasit, Al-Wajiz dan Al-Khulasah karya Imam Ghazali, beliau juga mempelajari kitab Ihya Ulumuddin dan buku buku tasawuf lainya, di samping mempelajari kitab Al-Aziz Syarah Al-Wajiz dan Al-Muharrar yang keduanya karya Imam Rafi’i.

Seperti halnya para ulama dan auliya asal Hadramaut, beliau juga suka berkelana ke berbagai negeri untuk beribadah dan menimba ilmu.Maka wajarlah jika di masa tuanya, beliau mendapat kemuliaan dari Allah SWT, sebagaimana para ulama besar lainnya.

Beliau dibesarkan dan dididik dalam rumah kemuliaan, ketaqwaan dan ilmu. Beliau seorang yang hafal alquran dan menamatkannya pada setiap pagi hari. Imam Abubakar merupakan kesayangan ayah dan saudara-saudaranya. Beliau dinamakan As-Sakran karena jika sedang beribadah kepada Allah swt melupakan segala aktivitas lainnya tenggelam dalam suasana dzikir kepada Allah SWT.

2.1 Guru-guru Beliau
Guru-guru beliau selama hidupnya adalah sebagai berikut:

  1. Sayyid Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali Shohibud Dark bin Alwi Al-Ghuyur (Ayah Sayyid Abu Bakar As-Sakran)
  2. Sayyid Muhammad Mauladdawilah bin Ali Shohibud Dark bin Alwi Al-Ghuyur (Kakek Sayyid Abu Bakar As-Sakran)
  3. Sayyid Alwi bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali Shohibud Dark bin Alwi Al-Ghuyur
  4. Sayyid Ali bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali Shohibud Dark binti Alwi Al-Ghuyur
  5. Sayyid Abdullah bin Ali bin Abdullah bin Alwi Al-Ghuyur
  6. Sayyid Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Alwi Al-Ghuyur
  7. Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Abdullah bin Alwi Al-Ghuyur
  8. Sayyid Abdullah bin Muhammad bin Abdullah bin Alwi Al-Ghuyur
  9. Sayyid Hasan bin Muhammad Assadillah bin Hasan At-Turabi
  10. Sayyid Ahmad bin Muhammad Assadillah bin Hasan At-Turabi
  11. Sayyid Abu Bakar Basyaiban bin Muhammad Assadillah bin Hasan At-Turabi
  12. Sayyid Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar Al-Warak
  13. Sayyid Abu Bakar bin Ahmad bin Abu Bakar Al-Warak
  14. Sayyid Abdullah bin Ahmad bin Abu Bakar Al-Warak
  15. Sayyid Muhammad bin Abdullah bin Alwi bin Ahmad bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam
  16. Sayyid Umar bin Ali Ba’ Umar bin Umar bin Ahmad bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam
  17. Sayyid Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam
  18. Sayyid Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam
  19. Sayyid Husein bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam

3.  Perjalanan Hidup dan Dakwah

Sayyid Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah adalah ulama yang tawadhu' dan banyak melatih diri dengan berbagai jenis ibadah serta amal kebajikan. Beberapa amalan yang beliau lakukan kebanyakan berhubungan dengan hati, sehingga sangat berpengaruh pada akhlaqnya. Begitu tawadhu'nya, sehingga beliau selalu menyembunyikan amal ibadahnya dari pandangan orang lain, bahkan juga dari anggota keluarganya sendiri.

Sayyid Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah mewarisi sifat-sifat kebaikan dari ayah beliau. Beliau adalah seorang yang menguasai dalam berbagai cabang ilmu dan dan merupakan salah satu imam besar di jamannya. Beliau seorang yang alim, soleh, menguasai ilmu fiqih, hadits dan tasawuf. Disamping kedalaman ilmunya, beliau adalah seorang yang banyak bermujahadah.

Berkata saudara beliau Sayyid Ahmad bin Abdurrahman As-Segaf, ‘Saya melihat mahkota guru besar berada di atas kepala saudaraku Abu Bakar’.

Sayyid Umar Muhdhar berkata, “Jika keluarga Abdurrahman As-Segaf diberi suatu kemuliaan maka cukuplah saudaraku Abu Bakar merupakan kemuliaan itu.”

Imam Abu Bakar As-Sakran berkata,”‘Derajatku sama dengan kakekku Muhammad bin Ali al-Faqih Al-Muqaddam yang mempunyai maqam auliya”. Beliau berkata pula, “Kakekku Ali bin Alwi telah memberi dua keistimewaan kepadaku, pertama aku mempunyai anak bernama Abdullah dan kedua aku mengetahui segala sesuatu yang berada antara Arasy dan Poros bumi.”

Imam Abu Bakar As-Sakran adalah seorang yang sangat takut kepada Allah swt, beliau pernah menyendiri mengasingkan diri dari keramaian selama sebelas bulan tidak tidur baik malam maupun siang. Beliau dapat menyaksikan Ka’bah dan apa yang ada di sekitarnya dari kota Tarim. Beliau seorang yang selalu tenggelam dalam dzikir dan doa kepada Allah swt, bertawassul kepada para auliya’ dan selalu bersikap khusnu dzhon, banyak mendoakan anak-anak beliau.

Sayyid Ali bin Abu Bakar As-Sakran dalam kitabnya Al-Barkah Al-Musyiqah menyatakan, “Beliau adalah salah satu wali besar ahli Ma’rifah yang sempurna dalam jalan kefakiran, pemaaf dan penyantun, tempat mengalirnya ilmu-ilmu syariah tanpa bisa dibendung, mempunyai kedudukan yang agung, suka berkhalwat.”

Beliau banyak mengerjakan shalat dan berpuasa, bersedekah, selalu beribadah di sepanjang malamnya, berbuat baik dan lemah lembut kepada kaum fakir dan miskin, teguh dalam menjalankan perintah agama, mempunyai kemuliaan yang sempurna, syekhnya kaum arifin, seorang faqih yang zuhud. 

Pada suatu hari seorang lelaki ingin meminang seorang wanita, Syaikh Abu Bakar berkata, ‘lelaki ini tidak akan menikah dengan wanita tersebut, akan tetapi ia akan menikah dengan ibu wanita tersebut. Kejadian tersebut terbukti dengan cerainya ibu wanita itu dengan suaminya dan kawin dengan lelaki yang meminang anak gadisnya.

Beliau adalah seorang yang sempurna memadukan kemuliaan diri dan nasab. Keutamaan-keutamaan beliau terukir di berbagai lembaran tulisan. Banyak para ulama dan ahli sejarah yang memuji dan mengagungkan beliau.

4.  Referensi

  1. Disarikan dari Syarh Al-Ainiyyah, Nadzm Sayyidina Al-Habib Al-Qutub Abdullah bin Alwi Alhaddad Ba’alawy, karya Al-Allamah Al-Habib Ahmad bin Zain Alhabsyi Ba’alawy
  2. Alawiyin, Asal Usul & Peranannya, karya Sayyid Alwi bin Ahmad Bilfaqih
  3. Kitab Syamsu Dzahirah Fi Nasabi Ahlibait
  4. Kitab Masrurrawi Fi Manaqib Bani Alawi
  5. Buku Menelusuri Silsilah Suci Bani Alawi
 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya