Amalan Wirdus Sa’adah untuk Kelapangan Hidup

 
Amalan Wirdus Sa’adah untuk Kelapangan Hidup
Sumber Gambar: Foto oleh GR Stocks dari Pexels

Laduni.ID, Jakarta - Pembahasan singkat mengani bacaan Wirid Sa’adah lengkap dgn keutamaan-keutamaannya sebagaimana ijazah yang diberikan oleh beliau Romo KH. Abdul Hannan Ma’shum Kwagean Kediri.

Memperoleh kebahagian di dunia terlebih di akhirat, merupakan dambaan setiap insan. Tetes keringat perjuangan, menjadi sebuah saksi akan usaha yang melelahkan. Sabar dan Tawakal, menjadi sebuah momen penuh harap, serta keyakinan, dan memperolehnya, menjadi sebuah anugerah yang tidak akan pernah ada satupun pujian yang dapat mewakilinnya. Oleh sebab itu, mengetahui berbagai macam cara untuk mendapatkannya, menjadi sangat penting untuk diketahui. Hal ini, seperti ungkapan Ulama’ “Lil Wasaa’il Hukmul Maqoosid”.

Berikut adalah salah satu Ijazah yang diberikan oleh Romo KH. Abdul Hannan Ma’sum, Pengasuh Pondok Pesantren Fathul Ulum Kwagean Kediri. Beliau mengatakan bahwa Wirid Sa'adah merupakan salah satu wirid yang memiliki banyak sekali keutamaan (fadhilah). Dan di antara keutamaan yang paling masyhur adalah agar anak menurut kepada kedua orang tuanya dan taat kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Anak adalah investasi akhirat. Salah satu amaliah yang tidak akan putus pahalanya adalah anak saleh-salehah yang rajin mendoakan kedua orang tuanya. Agar dianugerahi anak yang baik, maka orang tua harus berikhtiar, tirakat, serta memohon kepada Allah agar kelak memiliki anak yang gemar mendoakan kedua orang tuanya.

Dalam banyak kesempatan pula, Romo KH. Abdul Hannan Ma’shum sering memberikan anjuran untuk memudahkan (melanggengkan) Wirdussa’adah (wirid kebahagiaan), yang mana keutamaannya sangat begitu besar, mulai dari melapangkan rizki, memperoleh dari segala apa yang diharapkan, hingga dalam Kitab Abwabul Faraj karya Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki beliau mensifati wirid ini dgn ungkapan beliau :

وَهُوَ الِوِردُ المَكتُومُ اللذي لا يُلاِزِمُهُ إلا مَن كُتِبَ له حَظٌّ مِن مُشاهَدةِ القَومِ

“Wirdussa’adah merupakan Wirid Rahasia yg mana tidak akan ada orang yang melanggengkannya kecuali bagi orang yang telah Allah berikan anugerah musyahadah”

Dari kalam Sayyid Muhammad di atas, memberikan pemahaman dan rangsangan bagi kita, betapa besar dan agungnya Wirdussa’adah tersebut. Hal ini, tidak terlepas dari isi dari wirdussa’adah itu sendiri, yang mana ia menjadi induk dari Mu’jizat terbesar Nabi. Oleh karena itu, beliau memberikan sebuah pernyataan, hanya orang yang diberi anugerah musyahadah, yang mampu melanggengkannya. Adapun musyahadah sendiri, seperti apa yang telah dinyatakan oleh Imam Junaid Al-Baghdadi rahimahullah yg telah dinukil oleh Imam Qusyairi rahimahullah dalam Kitabnya Risalatul Qusyairiyah yaitu :

وُجُودُ الحَقِّ مَعَ فُقْدَانِكَ

“Selalu Menghadirkan Allah Dalam setiap tindakannya, besertaan tanpa memperdulikan lagi kemauan dirinya (Istiqomah Taqwa Kepada Allah)”

Adapun Wirdussa’adah sendiri adalah membaca Surat Al-Fatihah, namun dengan tata cara sebagai berikut :

  1. Membaca Al-Fatihah 30 X Setelah Sholat Shubuh
  2. Membaca Al-Fatihah 25 X Setelah Sholat Dzuhur
  3. Membaca Al-Fatihah 20 X Setelah Sholat Asar
  4. Membaca Al-Fatihah 15 X Setelah Sholat Maghrib
  5. Membaca Al-Fatihah 10 X Setelah Sholat Isya’
  6. Kemudian membaca doa di bawah ini sebanyak 3 (tiga) kali:

اِلَهِى عِلْمُكَ كَافٍ عَنِ السُّؤَالِ اِكْفِنِى بِحَقِّ الْفَاتِحَةِ سُؤَالاً وَكَرَمُكَ كَافٍ عَنِ الْمَقَالِ اَكْرِمْنِى بِحَقِّ الْفَاتِحَةِ مَقَالاً وَحَصِّلْ مَا فِى ضَمِيْرِى

Dan terakhir membaca doa ini sebanyak 7 (tujuh) kali:

اللَّهُمَّ اغْنِنِي بحَلالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِي بفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Sedangkan berbagai macam faidahnya diantarannya :

  1. Mumbuka Kebagusan (kebaikan)
  2. Luas rizkinya
  3. Bagus budi pekertinnya
  4. Lapang hatinya
  5. Mudah urusannya
  6. Hilang kesusahan
  7. Hasil cita-citanya
  8. Mulia dan berwibawa
  9. Tinggi derajatnya
  10. Diberi barokah
  11. Hasil Hajatnya
  12. Dan masih banyak yang lainnya

Demikianlah tata cara pembacaan Wirdussa’adah, sebagai wasilah untuk memperoleh kebahagiaan, yang disampaikan oleh Romo KH. Abdul Hannan Ma’shum, dari sebagian ulama ahli hikmah. Semoga, kita dapat mengamalkan serta mengambil hikmah dari apa yang beliau sampaikan, dan semoga kita terhindarkan dari mara bahaya serta memperoleh kelapangan dan kebahagiaan hidup, terlebih di akhirat kelak.

Source by Ahmad Zaini Alawi khodim Jamaah Sarinyala Kabupaten Gresik