Zentgraaff mengatakan, para wanitalah yang merupakan de leidster van het verzet (pemimpin perlawanan) terhadap Belanda dalam perang besar itu.
Meletusnya pemberontakan PKI pada tahun 1965 tidak hanya menjadi catatan sejarah Bangsa Indonesia, tetapi juga sebagai bukti bahwa santri, kiai, dan pesantren turut andil dalam menumpas gerakan makar tersebut