Prof. Dr. KH. Ali Yafie dilahirkan di Donggala, Sulawesi Tengah pada 1 September 1926 atau 23 Shafar 1345. Pada bulan ketika dilahirkan itu, muktamar NU pertama diselenggarakan. Beliau adalah anak ketiga dari lima bersaudara, yakni As’ad, Muzainah, Ali Yafie, Manarussana, dan Amira.
KH. Moh. Djamaluddin bin Achmad merupakan Pengasuh Pesantren Bumi Damai Al-Huhibbin, Tambakberas, Jombang. Dikenal sebagai pengampu kitab Hikam dan memiliki jamaah yang demikian banyak. Pengajiannya selalu dibanjiri hadirin, bahkan mereka dari berbagai daerah.
Salah seorang santri sekaligus teman perjuangan Kyai Anwar, KH. Abdu Manaf menjelaskan, pada tahun 1984 Kyai Anwar mendirikan Pesantren Miftahul Ulum yang berlokasi di Subang kota. Sejak 1991 Kyai Manaf mulai terlibat aktif dalam mengelola Pesantren tersebut.
KH. Asmuni Syamsuri merupakan pendiri Pondok Pesantren Asy-Syamsuriyah yang berada di Desa Jagalempeni, Kecamatam Wanasari Kabupaten Brebes.
Habib Mundzir bin Fuad Al-Musawa atau lebih dikenal dengan Mundzir Al-Musawa atau Munzir lahir pada 23 Februari 1973 di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.
Syekh Muhammad Saeful Anwar Zuhri Rosyid atau yang akrab dengan sapaan Abah Syekh merupakan putra kedua dari tujuh bersaudara, yang lahir pada tanggal 6 juni 1950 di Sokaraja tengah, Banyumas, Jawa Tengah, dari pasangan Kyai Mudatsir Zuhri dan Sukarni.
Sejak kecil beliau dididik oleh ayahnya sendiri tentang dasar-dasar ilmu pengetahuan agama islam sampai remaja kemudian beliau mondok di Pesantren Darul Ulum Jombang Jawa Timur murid KH. Mustain Romli.
Usai kuliah, pada 1969, kondisi ekonomi Indonesia tengah menjalani transisi kepemimpinan. Lapangan kerja belum banyak tersedia, sehingga Kyai Hasyim menjalani profesi ganda sebagai guru honorer di SMP Al Iman dan meneruskan pekerjaan membuat tahu dari orangtuanya.
KH. Muhammad Zuhri bin KH. Amin atau lebih dikenal dengan sebutan KH. Emed, lahir di kampung Cigodeg Desa. Tambiluk Kec. Petir Kabupaten Serang pada tahun 1898.
KH. Moch. Chaidar dilahirkan di Kp. Cigodeg kecamatan petir kabupaten serang, pada tanggal 5 Juli 1923. beliau merupakan putra kedua dari kelima bersaudara keturunan dari pasangan KH. Emed Zuhri dan Ny. Hj.Mahdiyah