Ramadan dan Momentum Hidupkan Majelis Ilmu

 
Ramadan dan Momentum Hidupkan Majelis Ilmu

LADUNI.ID, Malang - Banyak hal yang bisa dilakukan dengan memanfaatkan momentum Ramadhan. Hal ini karena bulan mulia ini banyak kelebihan yang diberikan Allah SWT. Pendek kata, apa saja hal baik yang kita lakukan, insyaallah akan diberikan kebaikan yang berlipat. Apalagi menghidupkan Majelis Ilmu.

Salah satu hal yang terlihat meriah adalah tumbuhnya majelis majelis ilmu, baik di kampus, Masjid-masjid, Musala, dan berbagai tempat lainnya. Hal ini tentu menggembirakan, karena dengan majelis ilmu akan menciptakan banyak kebaikan, dan peningkatan kualitas kehidupan.

Terkait dengan keilmuan ini, banyak hal yang bisa dijadikan rujukan. Pertama, sangat banyak firman Allah SWT yang berkaitan dengan pentingnya ilmu. Salah satunya: Allah SWT akan menaikkan derajat orang orang yang berilmu.

Bahkan dalam beberapa ayat terdapat kalimat tanya: apakah kamu tidak mengetahui (afala ta'lamun), apakah kamu tidak berfikir (adalah tatafakkarun), apakah kamu tidak menggunakan aqalmu, dan lain sebagainya.

Rasulullah SAW juga menggambarkan betapa pentingnya ilmu. Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi bagi muslimin dan muslimat. Hadits lain menyatakan menuntut ilmu itu sejak dilahirkan sampai dengan masuk ke liang lahat (meninggal). Inilah yang disebut dalam konsep sekarang "long live education". Rasulullah SAW juga memerintahkan kita untuk belajar sampai ke negeri Cina (utlubul 'ilma walau bisshiin).

Begitu pentingnya ilmu dalam kehidupan ini. Kalau engkau mencari dunia, gunakanlah ilmu. Jika engkau mencari akhirat, maka carilah dengan ilmu. Jika ingin keduanya (dunia dan akhirat), gunakanlah ilmu. Kesimpulan sederhananya, mau apa saja jika ingin berhasil dengan baik, maka harus menggunakan ilmu.

Ramadhan adalah saat yang ideal untuk terus menghidupkan dunia keilmuan, baik melalui kajian kajian, diskusi, seminar, kultum, dan berbagai acara lainnya. Dengan ilmu kita dapat membuat monumen kehidupan yang takkan lekang oleh zaman.

Monumen yang akan terus hidup dengan jangka waktu yang tidak terbatas. Kitab Ihya' Ulumudin yang ditulis oleh Imam al Ghazali, yang ditulis lebih dari seribu tahun lalu, sampai sekarang masih relevan untuk dijadikan rujukan keilmuan. Begitulah monumen ilmu, akan terus hidup sepanjang Majelis Ilmu masih terus dihidupkan oleh kita semua. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.


Artikel ini ditulis oleh Noor Shodiq Askandar, Ketua PW LP Maarif NU Jawa Timur dan Wakil Rektor 2 Universitas Islam Malang.