Kini, Produksi Mobil Listrik Menjadi Target Indonesia

 
Kini, Produksi Mobil Listrik Menjadi Target Indonesia

LADUNI.ID, Yogyakarta - Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Kini, mobil listrik semakin digemari di dunia. Indonesia merupakan salah satu negara yang akan melirik pasar mobil listrik, meskipun masih kalah bersaing dengan mobil berbahan bakar fosil yang telah mapan teknologinya. Namun, Indonesia terus mengembangkan riset dan sektor industri guna memproduksi transportasi yang satu ini.  

Mohammad Nasir, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti), datang langsung untuk meluncurkan sebuah mobil listrik dua penumpang yang diperkenalkan di Yogyakarta, Jumat (21/6) malam dalam sebuah acara. Mobil ini bernama Garuda UNY. Nama ini diambil dari perguruan tinggi pengembangnya, Universitas Negeri Yogyakarta.

Ketua Tim Mobil Listrik Garuda UNY, Ade Herlambang, mengatakan meskipun mobil ini sudah diuji beroperasi di sekitar jalanan kampus, namun masih banyak yang harus dikembangkan. Salah satunya terdapat pada motor dan baterai. Berbeda dengan mobil listrik negara maju lainnya, karena mobil ini belum menggunakan baterai lithium dikarenakan biaya prooduksi yang mahal. 

Ade mengungkapkan “Kami berpendapat bahwa lithium memang daya tahannya lebih baik, tetapi biaya produksinya akan lebih mahal. Baterai lithium dari perhitungan kami bisa sampai Rp 25 juta, dengan aki kering kami hanya menghabiskan Rp 6 juta. Tetapi untuk ke depan, kami akan berencana untuk menggunakan baterai lithium, disebabkan faktor daya tahannya lebih baik dibandingkan aki kering.”

Secara keseluruhan, mobil riset ini membutuhkan dana Rp 150 juta. Kemudian, Ade beserta timnya juga mengaku bahwa perlu waktu sekitar satu tahun untuk mewujudkan “Garuda UNY”. Mobil ini telah dirintis sejak 2018, namun baru kini di tahun 2019 mobil ini akhirnya bisa diperkenalkan secara utuh ke publik.