Kisah Akhlak Mulia Mbah Maimun kepada Dzuriyah Nabi

 
Kisah Akhlak Mulia Mbah Maimun kepada Dzuriyah Nabi

LADUNI.ID, Jakarta - Innlillahi wa Inna ilaihi Raji'un... Semoga Allah SWT mengampuni kita, memberikan rahmat pada kita dan suatu saat nanti kelak dikumpulkan bersama dengan Al Alim Al Allamah Sayyidi Syaikh Maemun Zubaer Ra dalam cahaya Agung Al Musthafa. Amiiinnn Ya rabbalallamin...

Al Habib Abdullah Zaky al-Kaff (Bandung) bercerita saat dirinya hendak mondok ke Mbah Maimun Zubair. Sebelum berangkat ke pondok, Habib Zaky dikasih tahu oleh pamannya, “Nanti kalau sudah di sana, jangan kasih tahu Mbah Maimun kalau kamu ini masih dzuriyah (cucu Nabi) ya?!”

Sesampainya di sana, Habib Zaky sowan ke Mbah Maimun Zubair. Kemudian, ia ditanya oleh Mbah Maimun, “Nama kamu siapa?”

“Nama saya Zaky,” jawab Habib Zaky menutup-nutupi jati dirinya. Selain juga karena wajah Habib Zaky tidak begitu ke-Arab-an. Walhasil, saat perkenalan para santri usai mulai lah aktivitas seperti biasanya. Semua kembali ke kamar masing-masing untuk tidur dan beristirahat.

Suatu saat ketika waktu tengah malam tiba, kamar Habib Zaky digedor-gedor. Para santri pun kaget, ternyata yang menggedor-gedor pintu kamar adalah Mbah Maimun Zubair. “Mana yang namanya Zaky? Kamu tidak ngaku ya, kalau kamu masih dzurriyah Nabi?! Saya barusan didatangi Rasulullah di dalam mimpi. Lalu, Rasulullah berpesan kepada saya untuk nitip cucunya.”

Kemudian Mbah Maimun Zubair melanjutkan, “Kalau kamu masih tidak mengaku dzurriyah Nabi, pilih mana mondok di tempat saya atau keluar dari pondok saya?!”

Mbah Yai Maimun Zubair terkenal sebagai tokoh ‘alim yang juga terkenal karena keta’dzimannya dan kecintaannya pada dzurriyah Rosulullah. Itulah contoh akhlaq Mbah Moen terhadap dzurriyah Nabi. Semoga kita bisa mencontoh dan mendapatkan berkah para habaib, ulama’ dan wali Allah. Amien.

Hari ini beliau diberi penghormatan oleh Dzuriyah Rosul yang sedang mengangkat kerandanya, dia adalah Habib Hanif bin Abdurrahman Alattas, menantu IB.