Empat Penyebab Kebahagiaan

  1. Hadis:

    طُوْبَى لِمَنْ شَغَلَهُ عَيْبُهُ عَنْ عُيُوْبِ النَّاسِ وَأَنْفَقَ الفَضْلَ مِنْ مَالِهِ وَأَمْسَكَ الفَضْلَ مِنْ قَوْلِهِ وَوَسِعَتْهُ السُّنَّةُ فَلَمْ يَعْدِلْ عَنْهَا إِلَى البِدْعَةِ

    Artinya:
    "Berbahagialah orang yang selalu mengingat aib dirinya sehingga melupakan aib orang lain, menginfakkan kelebihan hartanya, berpe­gang teguh kepada kebenaran ucapannya dan tetap berada didalam Sunnah tidak tergelincir kedalam bid'ah."

    Asbabul Wurud:
    Kata Anas, Rasulullah SAW telah berkhutbah: "Berbahagialah orang yang selalu ingat aib dirinya… dan seterusnya."

    Periwayat:
    Diriwayatkan oleh Ad-Dailami di dalam ”Al-Firdaus”, dan oleh Al-Askari di dalam ”Al-Amtsal” Dari Anas bin Malik. Abu Nu'aim meriwayatkannya pula Dari Hadis Husain bin Ali. Al-Bazar meriwa­yatkan pangkal dan ujungnya sedang Thabrani dan Al-Baihaqi meriwayatkan tengahnya. Menurut Al-Hafizh Al-Iraqi, semuanya dha'if.