Indeks Nasab [A-Z]

 

Biografi KH. Abu Dzarrin

KH. Abu Dzarrin beliau adalah ulama kharismatik dari bojonegoro dan pendiri pesantren Abu Dzarrin.

Biografi KH. Abu ‘Amar

KH. Slamet Abdul Kholiq atau yang biasa dipanggil dengan KH. Abu ‘Amar lahir di Desa Pengkol, Kaligawe, Pedan, Klaten. Beliau merupakan keturunan dari para ulama pejuang. Ayahnya bernama KH. Abdul Ghoniy bin KH. Maulani bin KH. Muqoyyad bin KH. Muqdi (Mukowi) bin KH. Fatuhuddin Makam Gumantar.

Biografi KH. Achmad Badjuri

KH Achmad Badjuri ulama Nahdlatul Ulama Tulungagung Jawa Timur

Biografi KH. Achmad Shiddiq, Rais ‘Aam PBNU 1984

Kyai Achmad ditinggal ayahnya pada usia 8 tahun. Dan sebelumnya pada usia 4 tahun, Kyai Achmad sudah ditinggal ibu kandungnya yang wafat ditengah perjalanan di laut, ketika pulang dari menunaikan ibadah haji.

Biografi KH. Adlan Aly

KH. Adlan Aly lahir pada 03 Juni 1900 di Pesantren Maskumambang, Kabupaten Gresik. Beliau merupakan putra dari pasangan Hj. Muchsinah dan KH. Ali.

Biografi KH. Ahmad Abdul Haq Dalhar, Pengasuh Pesantren Darussalam Watucongol, Magelang

KH. Ahmad Abdul Haq Dalhar adalah salah seorang kyai yang cukup disegani banyak kalangan lintas golongan, para ulama, dan pejabat. Sejak kecil, beliau dikenal memiliki ilmu yang tidak dimiliki para kyai pada umumnya.

Biografi KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqi

KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqi memulai pendidikannya dengan belajar di Pondok Pesantren Darul Ulum, Peterongan Jombang, Jawa Timur. Setelah selesai, beliau kemudian melanjutkan belajar di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Pare, Kediri, Jawa Timur.

Biografi KH. Ahmad Athoillah Bisri, Pengasuh Pesantren Mamba'ul Ma'arif Jombang

KH. Ahmad Athoillah Bisri, adalah putera pertama dari KH. Bisri Syansuri dan Hj. Chadidjah. KH. Ahmad Athoillah Bisri lahir di Jombang pada 18 Juni 1916 M. bertepatan dengan 17 Sya’ban 1334 H.

Biografi KH. Ahmad Baidlowie Syamsuri., Lc.H

KH. Ahmad Baidlowie Syamsuri, Lc. H Ulama Nahdlatul Ulama Grobogan

Biografi KH. Ahmad bin Syu’aib, Pengasuh Pesantren MUS Sarang, Rembang

Kyai Ahmad bin Syu’aib tekun dalam mencari ilmu, memusatkan perhatian pada ibadah malam dan puasa di siang hari, menjauhi godaan hawa nafsu. Setiap saat, waktu disisihkan untuk aktivitas yang bermanfaat, berusaha mencapai pemahaman yang lebih tinggi melalui ilmu dan kesadaran spiritual.